Chapter.22

32.5K 3.3K 168
                                    

"Masalah rakyat desa Gokung adalah para Bandit Permaisuri, para Bandit dan Perampok yang ada dihutan lebat dekat desa Gokung selalu berbuat keji pada desa kami. Setiap malam ada saja rumah yang dirampok oleh mereka, wanita dan gadis muda yang ada didesa kamipun tidak luput dari kejahatan mereka Permaisuri" ujar Dou wu.

"Bukannya disana terdapat Prajurit penjaga?" ucap Liu ri. Memang benar apa yang dikatakan Liu ri, setiap wilayah kekuasaan kekaisaran Feng terdapat Prajurit kekaisaran, guna menjaga dan mengatur keamanan dimasing-masing wilayah kekaisaran Feng yang luas.

"Yang anda katakan memang benar Selir utama, tetapi sudah banyak Prajurit penjaga didesa kami yang dibunuh oleh Bandit-bandit itu"

Feng wu lan mengulum bibirnya, entah kenapa penguasa kekaisaran Feng itu senang melihat dahi gadis disampingnya ini berkerut.

"Kau sudah menentukan jalan keluarnya Permaisuri?"

"Ya" ucap Li yue singkat tanpa perlu menatap pria disampingya itu.

Li yue menarik napas panjang sebelum berucap "Karna banyaknya Prajurit yang meninggal didesa Gokung, maka istana akan mengirimkan Prajurit-Prajurit baru kesana. Dan untuk masalah Bandit, istana akan mengutus sepuluh Prajurit terlatih dan seorang Jenderal"

"Maaf jika hamba menyela. Tapi Permaisuri, jumlah Bandit hutan sangat banyak, hanya dengan sepuluh Prajurit dan seorang Jenderal, apa bisa mengatasi mereka semua?" Ujar Dou wu, ia tidak yakin akan solusi yang diberikan Permaisuri kekaisaran Feng-ya itu.

Li yue hanya tersenyum kecil menanggapi kata-kata dari wakil Desa Gokung ini, ia paham, mana mungkin sebelas orang bisa mengalahkan kumpulan-kumpulan Bandit yang jumlahnya hampir seratus orang.

"Bukan hanya utusan istana yang akan membasmi Bandit-Badit itu. Tapi juga kalian, rakyat Desa Gokung"

Sebagian besar orang yang ada disana mengerutkan dahi, bingung.

"Rakyat Desa Gokung?"

"Benar"

"Tapi kami hanya rakyat biasa, tidak pandai dalam persenjataan" kata Dou wu.

"Kalian tidak akan membasmi Bandit-bandit itu dengan cara menyerang mereka secara langsung, melainkan jebakan"

Lagi-lagi Li yue membuat orang-orang yang ada diruang aula itu kebingungan.

"Jebak mereka dengan cara membuat lubang besar ditengah hutan atau tempat yang tersembunyi lainnya lalu menutup lubang itu dengan dedaunan kering. Bagi diri kalian menjadi beberapa kubu yang akan berpencar kesegala sisi hutan, masing-masing kubu akan dipimpin oleh satu ataupun dua orang prajurit terlatih, bagi diri kalian sesuai dengan jumlah kumpulan Bandit yang ada"

"Khusus untuk anak-anak ataupun orang tua akan diamankan didesa. Saat pembasmian, setiap orang diwajibkan membawa senjata, entah itu pedang, maupun batang kayu"

"Lalu?"

"Kalian yang sudah dibagi disetiap kubu harus membuat Bandit-bandit itu berlarian ketakutan"

Dou wu semakin ragu "bagaimana bisa kami membuat Bandit-bandit itu ketakutan Permaisuri?"

"Tunjukkan kekuatan kalian, keberanian kalian, kalian harus bekerja sama jika ingin berhasil, ingat kalian ribuan orang, bukan puluhan. Kalian harus berhasil membuat mereka berlarian ketakutan, lalu arahkan mereka untuk berlari kearah lubang besar yang sudah kalian buat sampai mereka terjatuh didalamnya lubang besar itu"

"Tapi bagaimana jika mereka memanjat naik, ataupun menggali untuk kabur Permaisuri"

"Maka jangan biarkan hal itu terjadi, saat semua kumpulan Bandit itu terjatuh, kalian harus membakar langsung mereka semua dalam lubang itu" ucap Li yue ringan.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang