Chapter. 20

33.5K 3.2K 174
                                    

Happy reading

Votenya dong, jangan pelit

.
.
.

Sudah lewat seminggu lamanya peristiwa penurunan pangkat yang terjadi pada Fei ning.

Kini, selir-selir yang ada diistana tidak ada yang tidak patuh pada Li yue, mereka semua takut jika pangkat yang selama ini mereka perjuangkan akan dicabut lalu diturunkan.

Dan disetiap kesempatan yang ada, para selir akan mengirimkan barang-barang mewah, entah itu kain sutra, manisan buah yang mahal, maupun perhiasan.

Li yue bukan orang bodoh yang akan menolak semua kiriman para selir, dengan senang hati ia menerimanya, Li yue tidak pernah meminta, tapi mereka memberi.

'Rezeki tidak boleh ditolak' batin Li yue.

Untuk barang mewah seperti kain sutra dan perhiasan ia akan menyimpannya, sedangkan makanan, ia akan berbagi dengan Ye lin, kasim mo dan para penghuni yang ada dikediamannya. Makanan yang para selir berikan sangat banyak, dan tentunya lezat menggugah selera.

Para pelayan dan prajurit yang ada dikediaman Li yue sangat bahagia dapat merasakan makanan kiriman para selir.

"Kali ini apa?" tanya Li yue saat melihat Ye lin yang mengangkut tumpukan barang kiriman dari selir.

"Kain sutra dari selir shin, sepasang gelang giok dari selir bei, tusuk rambut emas dari selir san, sepiring kue bulan dari selir rong, dan sekotak penuh manisan buah persik dari selir qu" Ye li menyebut barang dan siapa pengirimnya dengan detail.

Li yue menggelengkan kepalanya takjub, jika seperti ini terus, maka dia akan cepat kaya. Uang kas untuk permaisuri saja sudah banyak, belum lagi jika barang-barang mewah dari para selir itu dihitung.

"Aku akan memakan kue bulan ini, kau bisa membagikan manisan buah itu pada para pelayan dan prajurit, jangan lupakan kasim mo"

"Baik Li yue" Ye lin keluar dari kamar Li yue sembari mencicipi manisan buah yang akan dibagikan olehnya.

Li yue menikmati kue bulan yang dikirimkan oleh selir rong, harum dari isian kue bulan ini sangat memikat. Li yue melahapnya dalam satu suapan, lembut dan rasa manis pas dibagian kulitnya.

"Rasanya enak sekali" Li yue sampai memejamkan mata saking menikmati kue bulan itu. Ia mengambil sepotong kue bulan itu lagi lalu melahapnya.

"KAKAK IPAR!"

Braaak!

"Ukhukk, ukhuuk" teriakan melengking dari dua orang bersaudara serta bunyi bantingan pintu kamar, membuat kue bulan yang seharusnya masuk ke dalam kerongkongan Li yue berbelok masuk ke tenggorokan Li yue.

"Ukhhuuk ukhuuk"

Bug bug bug Li yue memukul dadanya kencang.

"Kakak ipar, kau mau menemaniku berlatih pedangkan kakak ipar" serobot Huang ji.

"Tidak!. Kakak ipar akan menemaniku pergi pasar"

"Ukhuuuk" bug bug Li yue mengabaikan dua orang yang kini sibuk memperebutkannya, tersedaknya ini lebih penting.

"Kakak ipar akan menemaniku!"

"Jenderal zhao yang menjadi guru pedangmu, bukan kakak ipar, jadi kakak ipar akan menemaniku"

Huang ji menarik tangan Li yue kasar, tidak melihat jika wajah kakak iparnya kini memerah entah itu karna marah, atau tidak bisa bernapas.

"Kakak ipar akan menemaniku titik!"

"Aku adikmu! Kau harus mengalah" kini Lu si mengambil satu tangan Li yue yang tersisa.

"Aku yang akan ditemani!"
"Tidak! Aku"
"Kau masih kecil!, jadi mengalahlah"
"Justru karna aku kecil aku yang harus ditemani"
"Tidak bisa se-"

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang