Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Terhitung sudah satu bulan Li Yue berada di Istana Kekaisaran Feng. Saat ini, ia sedang dalam perjalanan menuju kediaman Ibu Suri Chen untuk menghadiri jamuan makan. Li Yue berjalan dengan dagu terangkat dan wajah tanpa ekspresi, yang membuatnya menjadi bahan pembicaraan di kalangan para selir dan pelayan.
Permaisuri Zhang, yang dulu selalu menundukkan wajahnya, kini bersikap berbeda. Sikap acuh Permaisuri Zhang sekarang justru membuat orang-orang merasa takut, terutama karena aura mencekam yang dibawanya. Tidak hanya itu, kejadian di mana selir utama dihukum atas perintah Permaisuri Zhang menjadikan mereka tidak lagi berani bertindak kurang ajar. Begitulah yang tersirat dalam pikiran mereka semua. Mereka hanya tidak tahu bahwa yang berada di istana ini bukanlah orang yang sama.
"Permaisuri Zhang memasuki ruangan," seru seorang pelayan.
Li Yue memasuki ruangan, di mana para selir milik Kaisar Feng sudah hadir, termasuk Ibu Suri Chen yang duduk angkuh di meja pemimpin.
"Permaisuri ini memberi salam kepada Ibu Suri," ucap Li Yue setelah sampai di depan Ibu Suri Chen.
"Akhirnya kau datang juga, Permaisuri. Aku ingat, dulu kau begitu rajin datang kemari memberi salam pagi padaku. Tapi mengapa akhir-akhir ini kau tidak pernah datang ke kediamanku lagi?" tanya Ibu Suri Chen dengan nada dingin.
"Ibu Suri, jika Anda lupa izinkan saya mengingatkan. Sebulan yang lalu, saya dirampok oleh para bandit. Adik saya tidak berhasil selamat. Peristiwa itu membuat batin saya terguncang. Saya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Mohon dimaklumi, Ibu Suri," jawab Li Yue lancar tanpa keraguan.
Ibu Suri Chen mengangkat sebelah alisnya. "Dia berubah?" batin Ibu Suri Chen. Ia mengingat betul bahwa Permaisuri Zhang yang dulu selalu gugup jika ditanya olehnya. Sementara itu, Liu Ri, putri dari Perdana Menteri Kekaisaran Feng, menatap Li Yue dengan tatapan datar. Sejak dihukum oleh Feng Wu Lan, Liu Ri memilih lebih berhati-hati dalam segala hal yang berkaitan dengan Li Yue.
"Apakah kau tidak sebaiknya duduk dulu, Permaisuri Zhang?" ucap Tang Fei Ning, selir tingkat satu sekaligus putri dari Menteri Tang. Walaupun ia selir tingkat satu, Feng Wu Lan tidak pernah mengunjunginya. Posisinya sekarang hanya karena pengaruh ayahnya. Dulu, Fei Ning termasuk orang yang suka mempermalukan Zhang Li Yue.
Menurut Fei Ning, Zhang Li Yue, yang hanya putri pejabat desa menengah, tidak pantas menduduki tahta Permaisuri, berbeda dengan dirinya yang merupakan putri dari menteri tingkat satu Kekaisaran Feng.
Li Yue melarikan pandangannya ke arah Fei Ning. Fei Ning yang ditatap oleh Li Yue sedikit gugup. Tatapan Permaisuri itu sangat berbeda dari biasanya. Menyadari keanehan ini, Li Yue tahu bahwa Fei Ning berusaha menjebaknya dan mempermalukannya, seperti biasanya. Fei Ning adalah tipe orang yang ceroboh, yang langsung mempermalukan orang tanpa memikirkan akibatnya.