Chapter. 40

14.7K 1.8K 98
                                    

Numpang lewat lagi🚶‍♀️🚶‍♀️
.
_o0o_
.

Entah mimpi apa Li Yue semalam. Kini, taman bunga di kediamannya dipenuhi orang-orang, mulai dari Huang Ji dan Lu Si, setelah itu kedua kakak beradik Lin, disusul oleh paman mereka serta Huo Li, dan yang terakhir datang, tamu tidak diundang sekaligus tidak diharapkan, sang pemimpin Kekaisaran besar Feng serta antek-anteknya.

Terhitung ada 11 kepala di gazebo ini, termasuk ia dan Ye Lin yang baru saja tiba membawa teh pesanannya. Untung sebelum Kaisar dan bawahannya datang, Li Yue sudah meminta teh tambahan, untuk tempat minum mereka pun sudah tersedia, karna Li Yue sudah terbiasa menempatkan banyak cangkir di taman ini.

Li Yue tak mengharapkan mereka semua berkumpul di satu waktu. Karena saat ini, Feng Wu Lan tengah menatap Xing He dan juga Huo Li dengan tatapan curiga!.

Tentu kedua pria itu juga menyadari bahwa sang Kaisar tengah menatap mereka. Tapi, Xing He dan Huo Li sudah berusaha bersikap biasa dan tidak tegang.

Li Yue takut jika nanti Feng Wu Lan  mengetahui identitas asli Huo Li, terlebih jika Feng Wu Lan juga mengetahui apa yang sudah ia perintahkan pada Xing He, bisa hancur semua rencana yang disusunnya selama ini.

Li Yue tidak mau itu terjadi, rencananya saja baru saja dimulai. Li Yue harus bisa mengalihkan perhatian Feng Wu Lan dari mereka berdua.

"Yang Mulia, apa teh yang saya sajikan tidak enak. Anda belum meminumnya sedikitpun" tegur Li Yue mencoba menarik perhatian Feng Wu Lan.

Namun, bukan hanya Feng Wu Lan yang mengalihkan perhatiannya, tapi semua orang.

"Kakak belum meminumnya?!" heboh Huang Ji. Ia tak sangka jika kakaknya itu belum mencicipi teh buatan kakak iparnya.

Feng Wu Lan menggeleng polos, apa harus seheboh itu karna tidak meminum teh keruh di depannya? Toh bukan dia saja yang belum mencicipinya, Zhao Ling dan Zian Lin yang duduk di barisannya juga belum mencicipinya.

"Kalian berdua juga?" Tunjuk Huang Ji pada Zhao Ling dan Zian Lin. Perlu diketahui, jika posisi duduk mereka adalah dua baris, di gazebo Li Yue, terdapat 10 kursi panjang yang saling berhadapan.

Tapi kini, hanya ada 8 orang yang menempatinya. Karna Li Yue sudah memerintahkan Ye Lin untuk mengajak Lin Meng dan Lin Jiang bermain, ia tak mau jika kedua anak itu menjadi korban tatapan penasaran sang Kaisar.

Sedangkan paman mereka masih duduk bersama Huo Li, Lu Si dan Li Yue di satu baris kursi yang sama, begitupun sebaliknya, Huang Ji bersama ketiga tamu tak diundang duduk bersama.

Dengan posisi, Li Yue yang berada paling samping kanan, berlanjut ke Lu Si, lalu Huo Li dan yang paling kiri adalah Xing He.

Sedangkan posisi di seberang, Feng Wu Lan, lah yang berada di samping kanan kemudian Huang Ji lalu Zhao Ling dan yang terakhir Zian Lin.

"Kakak harus mencicipinya. Teh ini dibuat sendiri oleh kakak ipar,"

Feng Wu Lan terkejut, teh aneh ini ternyata dibuat oleh 'Permaisurinya'. Kalau benar begitu, bukankah Feng Wu Lan harus mencicipinya, kalau perlu menghabiskannya pun Feng Wu Lan sanggup.

Jarang-jarang perempuan yang mirip dengan Permaisurinya itu menghidangkan minuman yang ia buat sendiri. Sejujurnya, Feng Wu Lan juga penasaran, kemampuan apalagi yang dimilikinya.

Akhirnya, Feng Wu Lan, pun mencicipi teh keruh didepannya. Rasa teh yang agak sepat bercampur dengan manis gurihnya susu.

Rasanya unik, teh tidak terasa sepat lagi karna bercampur dengan susu. Jika rasa tehnya seenak ini, setiap hari pun Feng Wu Lan mau meminumnya.  Dan di saat pemikiran itu muncul, rencana agar pemikiran itu terlaksana, pun ikut menyertainya.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang