Chapter. 48

7.4K 1K 96
                                    

Di ruangan pribadinya, Li Yue memejamkan mata sesekali mengerutkan dahi tatkala pikiran aneh muncul dalam pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruangan pribadinya, Li Yue memejamkan mata sesekali mengerutkan dahi tatkala pikiran aneh muncul dalam pikirannya.

Untuk apa pria itu memanggilnya malam ini?
Dia tidak lupa dengan pertarungan malam itu kan?

Li Yue masih ingat kata-kata kasar yang ia lontarkan pada Feng Wu Lan, dan Feng Wu Lan juga tidak mungkin melupakannya kan?

Atau mungkin, pria itu ingin balas dendam karena tersinggung perkataannya?

Semakin dipikirkan Li Yue semakin pusing.

Tok! tok! tok!

"Siapa?" Tanya Li Yue saat mendengar ketukan di pintu kamarnya.

"Ini saya Permaisuri, Xing He."

"Masuk saja," ujar Li Yue.

"Apa terjadi sesuatu yang penting?" Li Yue bertanya karena jarang sekali Xing He menemuinya di siang hari.

"Ya Permaisuri, ini mengenai Selir Utama Xi."

"Selir Xi?" Li Yue terdiam, ini pertama kalinya Xing He menyebut Liu Ri, karena itu Li Yue yakin jika hal yang ingin dibicarakan Xing He amat sangat penting.

"Baru saja saya mendapat pesan dari Xia Yu Permaisuri, dalam pesan dia berkata jika suruhan Menteri Xi, datang untuk memberikannya tugas yang sangat penting, dan jika Xia Yu berhasil, maka Menteri Xi akan memberikan imbalan yang sangat besar."

"Tugas? Tugas apa?" Li Yue bertanya seraya mengambil secangkir untuk diberikan pada Xing He.

"Membunuh Selir Tang, Permaisuri."

Perkataan Xing He membuat Li Yue panik, sampai tidak sadar jika cangkir yang di pegangnya jatuh, beruntung teh panas yang menjadi isian cangkir itu tidak mengenai Li Yue ataupun Xing He.

"Anda tidak apa-apa Permaisuri?!!" Tanya Xing He panik.

"Tidak, aku tidak apa-apa. Aku hanya terkejut saja, kau bisa melanjutkan laporannya."

"Tapi Permaisuri, cangkirnya?"

"Nanti akan dibersihkan oleh pelayan."

Xing He menggangguk usai memastikan Tuannya aman. "Selain itu, Suruhan Menteri Xi juga memberikan sebuah surat yang ditulis langsung oleh Menteri Xi untuk Xia Yu."

Xing He mengeluarkan selembar kertas dari sakunya dan memberikannya pada Li Yue.

Dengan teliti Li Yue membaca setiap kata yang tertulis di selembar kertas itu, isinya kurang lebih sama persis dengan yang disampaikan Xing He tadi, yang berbeda hanya di surat ini menjelaskan apa saja yang akan Xia Yu dapatkan jika berhasil dengan tugasnya.

"Sebuah rumah, 1000 keping emas  dan 30 ekor kuda?" Gumam Li Yue takjub, Menteri Xi tidak main-main dengan imbalannya.

"Bagaimana Permaisuri? Xia Yu belum menyetujui permintaan itu karena dia ingin meminta pendapat anda."

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang