Chapter. 34

23.9K 2.6K 227
                                    

Happy reading warga +62.

_o0o_
.
.
.

Ratusan kelopak mawar tercecer rapi di ranjang besar tempat peraduan sang Kaisar, begitupun dengan lantai di sekeliling ranjang tersebut. Di tambah dengan kain sutra berwarna semi keemasan yang menjadi kelambu tidur.

Ekspresi Li Yue kini tidak karuan, antara terkejut dengan 'hadiah' yang ia terima, atau terpesona melihat keindahan 'hadiah', atau juga kesal dengan 'hadiah' yang di berikan Feng Wu Lan padanya.

"I-ini..?"

"Cantikkan. Aku tahu"

Li Yue mengepalkan tangannya geram, jawaban yang di berikan Feng Wu Lan itu sangat menyebalkan.

Li Yue mencoba mengontrol emosinya yang tiba-tiba melonjak karna pria di depannya, dengan menarik napas pelan lalu menghembuskannya dengan pelan pula, Li Yue berujar "Yaa. Cantik, sangat cantik. Tapi apa maksud anda memberikan saya hadiah seperti itu" tunjuk Li Yue dengan enggan pada ranjang yang sarat akan kelopak mawar itu.

Li Yue akan lebih senang jika Feng Wu Lan memberikannya duri mawar, bukan kelopak bunga mawar di sertai dengan tempat tidurnya.

"Aku sadar jika selama ini aku tidak adil padamu Permaisuri," Feng Wu Lan menumpukan kepalanya pada kepalan tangannya.

"Maksud anda?"

"Aku ingin memperbaikinya"

Alis Li Yue semakin berkerut sebab ucapan ambigu Feng Wu Lan, apa maksud pria itu? Jika ingin memperbaiki kesalahannya maka biarkan Li Yue keluar dari tempat mewah tapi menyeramkan ini.

Sudahlah, Li Yue tidak ingin memperpanjang percakapan ini. "Yang Mulia, malam sudah larut, lebih baik anda segera beristirahat. Saya akan-"

"Apa maksudmu Permaisuri?" Potong Feng Wu Lan.

"Saya-"

"Aku mengerti" Potongnya lagi "Prajurit!"

"Ya Yang Mulia" jawab kedua Prajurit yang berjaga di luar.

"Aku dan Permaisuri tidak ingin di ganggu malam ini. Jadi apapun yang terjadi dan siapapun yang datang jangan biarkan seorang masuk dan mengganggu kami"

"Baik Yang Mulia!"

Kedua bola mata Li Yue melotot saking terkejutnya dengan perintah yang baru saja di katakan Feng Wu Lan.

"Ayo!"

"A-apa?" Li Yue tergagap karna sebelah tangannya sudah berada di genggaman Feng Wu Lan.

"Kau ingin aku segera istirahat bukan?"

"Ya, anda benar. Tapi, kenapa harus mengajak saya?"

"Kau tidak pandai berbohong Permaisuri, kau pasti mengerti apa maksudku"

Bagai udang segar yang masuk ke dalam air mendidih, bukan hanya pipi, tapi seluruh wajah Li Yue kini berubah merah. Dan dapat di pastikan jika itu bukan karna dia demam.

"Lebih cepat melakukannya maka lebih cepat kita beristirahat"

"?!"

"Kau tidak perlu malu Permaisuri. Ingat, kita adalah suami-istri" ujar Feng Wu Lan menenangkan 'istrinya'.

Saat mendengar kata suami-istri, ingin rasanya Li Yue berteriak sekerasnya tepat di depan Feng Wu Lan, mengatakan jika ia bukan Zhang Li Yue, ia bukan istrinya itu.

Ia hanyalah seseorang yang berasal dari masa depan, bertemu dengan roh seorang Permaisuri yang secara ajaib memiliki wajah yang sana dan bernasib sial harus terjebak di dalam istana harem dan berurusan dengan pria yang merupakan penguasa di tempatnya berpijak. Sial sekali.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang