Chapter. 39

14.2K 1.8K 75
                                    

Happy Reading
.
_o0o_
.


"Mereka siapa?" Tanya keduanya serempak.

"Mereka? Mereka adalah anak-anak yang kutolong dipasar waktu itu,"

Lu Si menganggukkan kepalanya paham, kakak iparnya memang pernah bercerita jika ia pernah menolong dua orang anak di pasar, "Ohhh, jadi mereka yang kakak ipar ceritakan waktu itu. Nama kalian siapa?" tanyanya.

Lin Meng dan Lin Jiang yang ditanyai hanya diam, mereka takut dengan orang yang belum mereka kenal karna masih takut dengan insiden pasar waktu itu.

"Kemari" Li Yue mengisyaratkan keduanya untuk mendekat, "kalian tidak perlu takut, mereka adalah adik iparku, Pangeran dan Putri kekaisaran ini."

"Ya permaisuri" ucap Lin Meng mengerti, ia mengalihkan pandangannya kearah dua orang yang menatap ia dan adiknya penasaran. "Salam Pangeran, salam Putri. Nama saya Lin Meng dan ini adik saya, namanya Lin Jiang."

Lin Jiang membungkukkan badannya sedikit "salam Pangeran, salam Putri" ucapnya kemudian menegakkan badan dan memasang senyum kecil diakhir.

"Ouuuh!!! Kau tampan sekali, apalagi pipimu." Lu Si menjerit senang tatkala melihat manisnya senyuman dan gemas pada pipi bulat Lin Jiang.

"Terima kasih Putri, anda juga cantik sekali"

Mendengar balasan Lin Jiang, Lu Si semakin gemas dibuatnya, "kau pintar memuji, ya? Kata-katamu manis sekali. Pasti kau sering memuji kakakmu, kan?"

Lin Meng yang mendengar pertanyaan dari sang putri tersenyum malu. Memang benar jika adiknya itu pintar memuji orang, dan yang paling sering Lin Jiang puji adalah ia dan juga pamannya, tapi kini bertambah satu orang, yaitu Permaisuri yang menyelamatkan mereka.

"Benar! Itu karna kakakku sangat cantik dan menyayangiku,"

Lu Si memberengut, ditatapnya Lin Jiang dan Huang Ji berkali-kali guna membandingkan keduanya. Huang Ji yang ditatap sedemikian rupa bergidik ngeri dengan tingkah saudarinya.

"Apa? Jangan menatapku seperti itu," sungutnya.

"Huang Ji."

"Apa?"

"Kapan terakhir kau memujiku cantik?"

Pertanyaan sang adik membuat Huang Ji berpikir keras, ia lupa kapan itu terjadi, "entahlah, aku lupa. Atau karna aku tidak pernah memujimu, kau kan biasa-biasa saja." ucap Huang Ji enteng tanpa ada beban.

Li Yue dibuat tertawa karnanya. Bagaimana bisa Huang Ji mengucapkannya dengan tenang, dia pasti tidak tahu jika sang adik ingin diperhatikan sama seperti Lin Jiang dengan Lin Meng.

"Jadi seperti itu?" Lu Si bertanya sekali-lagi.

"Benar"

Lu Si memasang senyum kecilnya seraya menganggukkan kepalanya paham. Ia bangun dari duduknya dan mendekati Huang Ji. Ini saatnya untuk Lu Si memberikan pelajaran bagaimana cara menyenangkan saudara perempuan.

"Mulai saat ini, jangan berbicara kepadaku, sampai kau tahu apa kesalahanmu," Lu Si bangun dari posisi duduknya yang berada di samping Huang Ji, dan beralih ke kursi yang ada di dekat Li Yue, tak lupa memasang wajah datar dan bibir yang tertekuk kebawah.

"Hei!! Apa salahku?!" Protes Huang Ji, apa-apaan adiknya itu. Huang Jihanya menjawab pertanyaan yang diajukan sang adik, tapi kenapa sekarang adiknya itu marah? Apa salah ia berkata jujur? Tidak, kan.

Di sisi lain, bukannya menjawab protesan sang kakak, Lu Si malah mendengus seraya memasang senyum remehnya. Tingkat kepekaan kakaknya sebagai laki-laki itu memang keterlaluan, pantas saja diusianya sekarang dia belum dekat dengan perempuan manapun.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang