Chapter. 33

19.9K 2.4K 310
                                    

08:00 WITA.
Udah pada mandi?
Atau
Masih rebahan?

_o0o_
Happy reading
.
.
.


Disinilah Li Yue, berdiri kaku di depan pintu besar yang sarat akan ukiran naga emas.

"Silahkan masuk Permaisuri"

Sedari kasim itu menyampaikan perintah Feng Wu Lan, Li Yue sudah menahan sekuat tenaga agar ia tidak mengeluarkan kata-kata 'mutiara' di hadapan semua orang.

Belum lagi wajah antusias Ye Lin dan juga Pelayan kediamannya saat mendengar jika Kaisar mereka meminta Li Yue bermalam di kediamannya.

Li Yue langsung dijadikan boneka percobaan oleh semuanya, tempat pakaian Li Yue dibongkar habis oleh mereka, begitupun dengan perhiasan yang mulanya tersimpan rapi di kotak-kotaknya.

Saking antusiasnya mereka mendandani Li Yue, sampai-sampai mereka semua tidak mendengar protesan Li Yue. Bahkan saat Li Yue ingin berteriak hendak protes ia di tegur oleh Pelayannya!.

Coba bayangkan bagaimana besarnya kekesalan Li Yue. Dia di tegur oleh Pelayannya, ingat jika saat ini ia adalah Permaisuri, walaupun itu palsu. Tapi tetap saja mereka tidak bisa menegurnya bukan?.

Li Yue memandang pakaian yang ia kenakan dengan datar, semua umpatan kasar sudah ia teriaki di dalam hati. Kenapa ia bisa terjebak di situasi ini?!!! Sekuat tenaga ia selalu menghindar agar tidak berinteraksi dengan sang pemimpin kekaisaran Feng itu.

Tapi ini? Malah sang Kaisar sendiri yang ingin berinteraksi dengannya.

"Silahkan masuk Permaisuri"

Tatapan tajam bak belati yang baru diasah Li Yue layangkan pada kasim yang baru saja menyuruhnya masuk. Ingin rasanya Li Yue merobek bibir yang berucap itu atau mungkin menyumpalnya dengan kaus kaki Prajurit istana yang bau kakinya menyengat karna sering berkeringat.

Sayangnya bayang Li Yue tentang menyiksa kasim itu harus terhenti karna colekan Ye Lin. Alis Li Yue terangkat menandakan jika ia bertanya kenapa Ye Lin mencoleknya.

Alis Ye Lin naik turun dan kedua matanya berulang kali melirik ke arah pintu.

Tangan Li Yue terpekal kuat, bibirnya terkulum rapat. 'Fu*k!' batin Li Yue kembali mengumpat saat paham isyarat yang di berikan Ye Lin.

Kedua tangan Ye Lin bergerak maju mundur membuat mata Li Yue melotot. Ye Lin ingin ia cepat-cepat masuk ke dalam ruangan itu?.

"Maaf Permaisuri, tapi Yang Mulia Kaisar sudah menunggu anda" ujar kasim itu kembali.

Gigi bergemeluk saking kesal pada kasim di sampingnya. Ia tahu, dan tak perlu diingatkan kembali jika ia harus masuk.

Li Yue menarik napas dengan panjang lalu menghembuskannya kasar. Masuk, berbaring, pejamkan mata dan tidur. Kata-kata itulah yang kini ia ngiangkan di benaknya.

Ia tak perlu pusing memikirkan kegiatan apa yang nanti akan terjadi. Ingat, masuk, berbaring, ralat, ia harus memberi salam dulu pada Kaisar dan mungkin sedikit percakapan tentang istana harem atau politik akan terjadi, setelah percakapan selesai baru ia bisa berbaring, pejamkan mata lalu tidur.

Kakinya melangkah maju diikuti suara pintu di depannya terbuka. Nuansa emas langsung menyambut Li Yue saat ia masuk di ruangan sang pemimpin kekaisaran besar itu.

"Selamat datang Permaisuri" sambut pemilik kamar.

_o0o_

Di lain tempat di kediaman salah satu Selir istana tepatnya Selir utama Xi. Barang-barang yang mulanya tertata rapi kini berceceran tak beraturan, guci-guci kecil pajangan meja sudah pecah dan tersebar ke berbagai arah akibat ulah sang pemilik kamar.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang