Hai selamat datang.
Kalian tau cerita ini dari mana?Follow Secrettaa
Instagram @authortaJangan lupa vote+komen✨
•••
"Semua karena tidak sengaja, begitu juga dengan rasa. Antara luka yang terus mengangga atau cinta sepihak yang katanya adalah awal cerita."
•••"Lagi-lagi lo ngebantah gue!" teriak seorang laki-laki yang masih berpakain SMA itu. Sedangkan perempuan lugu di depannya hanya bisa mengerjapkan mata, menatap laki-laki tersebut bingung.
"Bisa nggak, jangan masang tampang bodoh lo itu!" Marahnya lagi, berhasil membuat sang perempuan menundukkan kepala dan meremas jari-jari tangannya kuat.
"M-maaf Lin--"
"Maaf, maaf terus! Tapi lo ulangin lagi."
Perempun itu menggigit bibirnya, sesekali dia juga melirik laki-laki di depannya. Padahal tadi hanya masalah kecil saja dan dia bahkan yakin, jika laki-laki ini tidak akan marah. Namun, nyatanya dia salah.
"Abang! Kenapa hobi banget marahin dia sih, udah cukup ya kemarin aku yang dikekang Abang terus. Tapi jangan sama dia juga dong, kas--" ucapan perempuan yang baru datang itu terpotong karena sang abang menatapnya sinis.
"Kamu juga satu, bukannya diam di rumah malah keluyuran. Nanti kalo ada apa-apa, Abang yang susah!" ujarnya dan berjalan menjauh dari dua perempuan yang selalu saja membuatnya naik darah.
Setelah masuk ke dalam kamar, laki-laki yang bernama Lintang itu langsung merebahkan tubuhnya. Mengacak rambutnya asal.
Kenapa, rasa ini gak juga hilang? Padahal gue udah berusaha buat lupain. Batinnya.
Pandangannya beralih menatap foto yang berada di samping tempat tidur.
Apa selamanya Lintang akan menyembunyikan perasaan seperti ini, tapi sampai kapan? Apa dia bisa bertahan lebih lama lagi?
Lintang menghembuskan napasnya, dia tahu rasa yang ada di hatinya ini memang salah.
Belum lagi, semenjak kedatangan perempuan itu. Hidupnya semakin rumit, tapi setidaknya ada tempat untuk Lintang melampiaskan semuanya.
Tbc
Lintang Zidan Alfaska
Follow Secrettaa
Instagram @authorta
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Lintang [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA YA] Ini tentang Lintang dengan segala keposesifannya pada Linka, saudari kembarnya dan keluarga tercinta. Tentang Lintang yang selalu berkata diluar kepala, serta si egois yang membenci fakta. Fakta bahwa apa yang ia jaga, tida...