Follow wp Secrettaa
Instagram @authortaBantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya
Jangan lupa vote+komen✨
•••
"Pada akhirnya, harus ada salah satu diantaranya yang dilepaskan, meski terasa berat. Namun, pada akhirnya pilihan itu harus menemukan jawaban."
•••Acara jalan-jalan sudah berakhir beberapa menit lalu dan sekarang si kecil Lingga tengah asik di alam mimpinya. Mungkin karena kelelahan bermain dan berkeliling membuatnya mengantuk, sehingga sekarang saat waktunya pulang anak itu justru tertidur pulas di kursi belakang.
Lintang tak kunjung melajukan mobilnya, laki-laki itu terus diam tanpa mau berkata apapun pada Lara yang juga ikut diam. Laki-laki yang biasa memasang wajah datar dengan tatapan mematikan itu menghela napas, sebelum mengucapkan apa yang sedari tadi bersarang dalam pikirannya.
"Mungkin ini tiba-tiba, tapi gue rasa udah waktunya gue lepas lo, Lara."
Keheningan diantara mereka seketika buyar karena perkataan yang keluar dari mulut seorang Lintang Zidan Alfaska. Lagi-lagi Lintang menghela napas.
Sedangkan Lara bungkam, tidak mengerti maksud arah pembicaraan laki-laki yang selalu ia juluki sebagai laki-laki kasar ini.
"Kalo emang lo mau putus, ya udah. Kita putus sekarang, lagian gue pacaran sama lo cuma karena pengen tau rasa yang salah ini bisa hilang atau enggak." Lintang menatap lurus ke depan, berbeda dengan Lara yang sekarang justru menatap tepat pada laki-laki itu.
Putus? Rasa yang salah? Kamu bicara apa Lintang?
Pada akhirnya pertanyaan yang bersarang di kepalanya hanya akan tetap tersimpan rapat sedemikian rupa tanpa terungkap.
"Perkataan lo beberapa jam yang lalu tentang Linka emang bener, nggak ada yang salah. Gue emang bodoh, bisa suka sama adik sekaligus kembaran gue sendiri. Tadinya gue selalu menyangkal fakta itu, tapi gue nggak bisa. Manusia kayak gue juga bisa capek.
Gue juga selalu kasar sama lo tanpa mau tahu penjelasan lo dulu. Gue laki-laki egois, selalu mau menang sendiri, dan gue sadar sekarang. Sekeras apapun gue menyangkal fakta-fakta yang ada di depan mata gue dan sekeras apapun gue untuk berubah jadi baik, rasanya tetap sama. Sia-sia," jelas Lintang, tatapannya sekarang tertuju pada Lara yang memang sedari tadi terus memperhatikan.
"Enggak ada yang sia-sia Lintang." Meski takut, Lara akhirnya bersuara. Saat melihat tatapan terluka dari Lintang, ia sadar bahwa di sini bukan hanya dirinya sendiri saja yang terluka dan merasakan sakit, tapi laki-laki ini juga sama. Meski dalam hal yang berbeda, tetapi yang namanya luka pasti akan terasa sakit juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Lintang [SELESAI]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA YA] Ini tentang Lintang dengan segala keposesifannya pada Linka, saudari kembarnya dan keluarga tercinta. Tentang Lintang yang selalu berkata diluar kepala, serta si egois yang membenci fakta. Fakta bahwa apa yang ia jaga, tida...