Epilog

9.5K 1K 359
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••

"Rasanya tetap sama dan kehilangan itu nyata adanya, apa kita benar-benar tidak bisa kembali bersama, Lara?
Aku ingin bersamamu bagaimanapun caranya."

Lintang Zidan Alfaska

•••

Sebagian orang ketika melewati fase kehilangan mungkin akan mendapat pengganti lebih cepat jika yang hilang itu masih bisa terlihat dengan mata atau melihatnya dari jarak jauh, meski tanpa menyapa. Lain halnya kehilangan yang tidak akan pernah menemui pertemuan; kematian. Maka yang ditinggalkan hanya bisa mengenang dan mungkin juga menyesal.

Seperti Lintang yang sekarang harus melewati hari-hari penuh penyesalan. Sebab tidak ada lagi gadis cantik nan lugu di sampingnya. Gadis yang semenjak kepergiannya nyaris selalu dikenang setiap hari atau bahkan setiap waktu oleh Lintang. Laki-laki yang sekarang selalu merasa sendirian, meski sekitarnya selalu ramai dan berisik. Dunianya seolah kosong, semenjak Lara tiada.

Namun, sesedih apapun Lintang, dunia tetap berjalan seperti biasa dan seharusnya.

Ia terlihat seperti seseorang yang diberi nyawa, tapi mati di dalamnya. Hanya ada penyesalan yang mendalam di kedua mata indah itu. Tidak ada lagi tatapan tajam yang mematikan, melainkan tatapan sendu mendalam.

"Abang mau kemana? Lingga mau ikut!" teriak bocah laki-laki yang awalnya asik bermain. Ia menatap penuh harap sang abang yang sekarang terdiam, seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Abang mau ketemu Kak Lara? Lingga ikut ya," mohonnya seraya menangkup kedua tangan di depan dada.

Lintang mengangguk singkat dan mengacak gemas sang adik yang sekarang kian tumbuh besar. Bahkan, bicaranya sudah tidak lagi cadel.

"Abang tunggu di luar."

"Siap!" Lingga bergegas menuju kamarnya untuk berganti pakaian dan pastinya berpamitan pada si kecil Lala.

Anggota keluarga itu memang sudah bertambah sekarang. Membuat suasana rumah semakin ramai.

Sebenarnya nama bayi yang baru berumur beberapa bulan itu adalah Latesha Mikaela Alfaska, tapi entah kenapa Lingga selalu memanggilnya dengan sebutan Lala.

"Lala, Abang mau pergi dulu ya sama Bang Lintang. Mau ketemu Kak Lara! Dadaah ...." teriak Lingga disambut tangisan bayi yang sepertinya terkejut mendengar suara nyaring dari Lingga.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang