Chapter 41 : Jealous?

5.4K 671 74
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••

Sikapnya aneh dan terkadang di luar nalar. Antara cemburu atau apa juga masih belum jelas.

•••

"Beneran, Lara udah boleh pulang?" tanya Lara entah yang ke berapa kalinya. Sedari tadi perempuan itu tak henti-hentinya tersenyum, saat mengetahui bujukannya tidak sia-sia.

Lauren mengangguk. "Iya, ayah Lingga tadi udah bicara sama dokter. Katanya boleh, padahal sih sebenarnya belum," cicit Lauren saat di akhir kalimat dan beruntung Lara tak mendengarnya. Perempuan itu sibuk mengemasi barangnya dibantu juga oleh Lauren.

"Bunda, Ayah mana sih?" tanya si kecil--Lingga seraya menatap pintu ruang rawat Lara yang masih tertutup.

Lauren tampak diam, ia menghampiri anaknya dan mengajak Lingga agar duduk. "Ayah lagi ada urusan sebentar-" Lauren menjeda ucapannya melihat Lingga yang menunduk lesu.

"Katanya Ayah mau ngasih Lingga adik, mana adiknya Bunda?"

"Jangan sedih, ya. Nih, di sini sekarang sudah ada adik Lingga." Lauren mengarahkan tangan mungil Lingga pada perut rata miliknya.

Apa yang Lingga harapkan sedari dulu akhirnya bisa terwujud juga. Lauren dinyatakan hamil oleh dokter saat Largas mengajaknya mengecek kandungan tadi. Sepertinya mereka mendapatkan keajaiban.

"Benelan?" tanya Lingga menatap tak percaya sang bunda. Lauren mengangguk yakin dan dibalas senyum bahagia Lingga, anak kecil itu tidak lagi sedih. Wajahnya tampak berseri-seri, menandakan ia bahagia sekarang.

"Kak Lala, Lingga akhilnya punya adik!" teriaknya seraya melompat-lompat kecil. Tidak lupa ia juga mengecup perut sang bunda berkali-kali.

Lara yang kebetulan sudah selesai mengemasi barang-barangnya dan tidak sengaja mendengar perbincangan keduanya, ikut tersenyum senang. "Selamat ya, B-bunda."

Meski masih ada sedikit nada gugup, tetapi Lara berhasil mengucapkan kalimat tersebut. Ia merasakan rambutnya diusap dengan sayang oleh Lauren.

"Makasih ya," ucap Lauren.

Lingga tiba-tiba saja mengajak Lara untuk berjoget bersamanya, merayakan kabar bahagia yang ia dapat beberapa saat tadi. Anak kecil itu sungguh terlihat begitu bahagia, bahkan bibirnya tak henti mengukir sebuah senyuman.

"Lingga, Kak Lara baru mau pulang lho. Nanti Kakaknya kecapek'an," peringat Lauren seraya mengambil tas milik Lara yang isinya perlengkapan perempuan tersebut.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang