Chapter 30 : Curiga

5.7K 652 44
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Jangan lupa vote+komen yang banyak ya✨•••Sosok abang itu sebenarnya seperti apa? Dia yang selalu menjaga adiknya, atau yang suka melihat tangis adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen yang banyak ya✨
•••
Sosok abang itu sebenarnya seperti apa? Dia yang selalu menjaga adiknya, atau yang suka melihat tangis adiknya.
••


Mungkin karena terlalu lelah mengoceh, Linka akhirnya tertidur. Mereka masih dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Lintang fokus menyetir dan sesekali melirik ke arah sang adik. Sebelah tangannya juga tak berhenti mengusap punggung tangan Linka lembut. Memberikan ketenangan, agar adiknya tidak terusik dengan bisingnya kendaraan lain.

Laki-laki itu menghentikan mobilnya, lalu turun dari sana. Tak lupa sebelum meninggalkan Linka sendirian, ia membenarkan posisi tidur sang adik dan mengecup dahinya singkat. Layaknya sepasang kekasih.

Aneh, tapi rasa itu berhasil membuatnya tenang. Terlepas dari sikap dan perkataan Linka hari ini yang banyak menyakitinya, Lintang tetap tidak bisa benar-benar marah pada adiknya.

"Bang, beli kayak biasa," ucap Lintang yang langsung diangguki oleh sang penjual cilok. Mungkin karena sudah terlalu sering singgah di sana, abang-abang itu sangat paham pesanan yang dimaksud oleh Lintang.

Sambil menunggu pesanannya siap, Lintang menatap jalanan yang ramai. Sesekali ia juga kembali melihat mobilnya, takut-takut terjadi sesuatu pada adiknya di sana.

Tatapan Lintang terfokus pada sepasang remaja yang salah satunya sangat ia kenali. Berkali-kali Lintang mengerjapkan mata, meyakinkan dirinya bahwa yang ia lihat tidak salah.

"Dek, ini pesanannya."

Lamunan Lintang seketika langsung buyar. Ia mengambil plastik berisi cilok itu dan tak lupa membayarnya. Setelah mengucapkan terima kasih, Lintang pergi dari sana. Berjalan menuju mobil, tetapi langkahnya terhenti dan kembali ia ingin memastikan dengan apa yang dilihat beberapa saat tadi.

Tatapan tajamnya terus tertuju pada orang itu. Di sana, Aiden bersama seorang gadis yang entah siapa namanya terlihat begitu akrab.

Bahkan, keduanya seperti sepasang kekasih yang begitu mesra. Lintang ingin menghampiri mereka, tetapi untuk apa? Lagipula setelah ia berpikir ini bukan urusannya 'kan?

Lintang kembali pada tujuan awalnya, berjalan dengan tergesa menuju mobil.

"Abang ke mana, sih?" Suara Linka yang terdengar serak adalah hal pertama yang menyambut Lintang saat membuka pintu mobil. Adiknya ternyata sudah bangun.

"Nih, makan." Lintang menyodorkan plastik berisi makanan kesukaan adiknya itu. Tanpa banyak protes, Linka langsung mengambilnya.

Awalnya ia bingung, tetapi setelah membuka plastik tersebut ternyata isinya adalah jajanan kesukaannya.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang