Possessive Lintang [SELESAI]

Chapter 62 : Asal mula dendam itu ada

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Warning⚠ Ada umpatan dan kata kasar yang tidak untuk ditiru.

Jika menemukan typo, harap tandai ya fren.

Jangan lupa vote+komen✨
•••

Ada yang lebih terluka sebenarnya, hanya saja dia sudah lupa dengan segala luka dan rasa sakitnya.
•••

"Tuan muda, ayo pulang. Ayah tuan memberi kami perintah u---" Pengawal itu tak melanjutkan perkataannya saat mendapat tatapan mematikan dari Lintang.

Tubuh laki-laki itu sudah basah kuyup, akibat nekat keluar dari mobilnya yang macet dan menyusuri jalanan malam untuk mencari sang kembaran.

Beberapa pengawal yang tak sengaja menemukannya langsung mengajak Lintang agar mau pulang, tetapi selalu ditolak.

"Kalian bisa kerja nggak sih? Gue suruh lacak orang itu kenapa malah nggak dapat?! Bodoh, badan doang yang gede. Otak lo semua kosong! Nggak guna banget punya pengawal kayak lo pada!" gerutunya seraya menunjuk para pengawal berbadan kekar itu tanpa takut sama sekali.

"Pulang sana! Ngapain lo pada ngikutin gue."

Mereka tak juga menuruti perintah Lintang dan masih mengikuti langkahnya.

"Wajah tuan sudah pucat, sebaiknya kita pulang saja tu--"

"Bodo amat, anjing!" umpatan itu berhasil membuat mereka tersentak kaget. Lintang yang selalu mereka awasi, ternyata seperti ini aslinya.

Namun, wajah orang-orang itu masih sama. Bahkan seolah sudah biasa mendapat perlakuan seperti ini. Mereka tak kaget dan masih membujuk Lintang agar mau pulang.

"Tuan?!"

Tubuh Lintang terguling beberapa meter dari tempat semulanya, kejadian itu sangat cepat. Sebuah mobil sedan hitam menghantam tubuh laki-laki yang kini tengah berusaha berdiri dengan kepala yang mengeluarkan darah dan luka di beberapa bagian wajah serta tubuh.

Hujan yang masih lebat membuat pandangan mereka buram dan hanya terfokus pada sang anak majikan.

"Kejar mobil itu, anjing!" Dalam keadaan seperti ini saja, Lintang masih sempat-sempatnya mengumpat dan berteriak.

Namun, tak berselang lama kesadarannya hilang. Tubuhnya ambruk dijalan dan segera diangkat oleh beberapa orang berbaju hitam yang tak lain adalah bawahan Largas.

Tanpa menunggu lama lagi, mereka langsung melarikan Lintang ke rumah sakit serta tak lupa memberi kabar pada atasannya tentang apa yang terjadi pada si sulung.