Chapter 28 : Keras kepala

5.7K 739 65
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Jangan lupa vote+komen✨•••"Jangan ngebantah dan jadi gadis pembangkang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
"Jangan ngebantah dan jadi gadis pembangkang."

Lalu, jika aku minta kamu untuk jadi laki-laki baik, apa bisa?

Lintang be like: "Ngapain sih ni author ikut2an-_-"
••

"Lara kenapa?" Linka menatap khawatir ke arah Lara yang tampak begitu pucat.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Lara dan Lintang ke luar juga dari kamar. Aiden yang berada di dekat Linka, terus saja memperhatikan pergerakkan Lintang. Ia tersenyum, menyadari Lintang juga ikut menatap ke arahnya. Ekspresi datar, tanpa senyum sama sekali yang Lintang tunjukkan pada Aiden. Keduanya seperti musuh, padahal bukan.

"Aw, Lintang sakit," bisik Lara begitu pelan dan hanya Lintang yang bisa mendengarnya. Laki-laki itu tanpa sengaja meremas tangan Lara yang luka, dan setelah sadar karena rintihan Lara barusan. Akhirnya Lintang tak lagi meremas tangan itu.

"Abang apain Lara?!" ujar Linka dengan emosi. Entah kenapa ia merasa jika kembarannya itu telah menyakiti Lara.

Linka tidak mau Lintang berlaku seenaknya pada Lara. Apalagi mengetahui sikap kasar dan posesif yang dimiliki oleh sang abang, terkadang membuatnya tidak tega pada Lara yang terus dimanfaatkan.

"Linka, aku nggak pa-pa kok." Lara menggeleng, berusaha menyakinkan Linka. Lagipula ia tidak mau kakak-beradik itu bertengkar karena dirinya yang bahkan bukan siapa-siapa.

"Ayo, pulang," ucap Lintang dengan santai seraya berjalan melewati Linka dan Aiden yang masih diam di tempat. Tak lupa Lara yang selalu setia berada di sampingnya.

Bahkan, Lintang sama sekali tak memedulikan ucapan Linka tadi, seolah perkataan itu tidak penting. Lagipula, Lara miliknya.

Rahang Lintang mengeras, saat pikirannya berkata jika Lara adalah miliknya. Sedangkan hatinya terus meronta, pikiran dan hatinya tidak sama.

"Lintang," panggil Lara dengan takut. Ia menatap laki-laki yang lebih tinggi darinya itu, melihat raut Lintang yang sama seperti waktu menyiksanya, membuat Lara langsung bungkam. Ia berpikir keras, takut jika dijadikan sebagai pelampiasan lagi. Lara juga tengah mengingat, apa ia ada membuat kesalahan yang bisa memancing amarah Lintang. Karena jika ada, maka tamatlah riwayatnya.

"Apa?"

"Enggak!" jawab Lara begitu cepat dan beruntung Lintang tak lagi menanggapi dirinya.

Di belakang mereka ada Linka dan Aiden yang kini sudah asik bercanda. Melihat Lara baik-baik saja, membuat Linka kembali ceria dan tentu saja itu semua juga karena lelucon yang dilontarkan oleh Aiden. Tidak tahu saja mereka, laki-laki di depan itu tengah mengepalkan tangannya dengan kuat. Menahan amarah dan rasa asing yang selalu saja menyelimuti dirinya.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang