Chapter 66 : Berlalu

5.7K 850 367
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Mampir juga ke Tiktok @authorta. Jangan lupa pakai hashtag #secrettaa #possessivelintang #lintangzidanalfaska #linkamikaelaalfaska #larasatiindahmeswari

 Jangan lupa pakai hashtag #secrettaa #possessivelintang #lintangzidanalfaska #linkamikaelaalfaska #larasatiindahmeswari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Semua udah berlalu, yang hilang dari diri aku nggak akan pernah bisa balik lagi. Jadi, buat apa aku terus-terusan terjebak sama ingatan menyakitkan itu. Lebih baik aku jalani hidup yang sekarang, meski sepenuhnya aku nggak akan pernah baik-baik aja.

Linka

•••

Tiga bulan sudah berlalu semenjak kejadian itu, bukan waktu yang singkat untuk mereka lewati. Keluarga Largas perlahan kembali ceria, tak ada lagi tangisan atau pun kekhawatiran yang melanda mereka. Linka yang awalnya sangat trauma, kini perlahan sembuh. Meski terkadang sewaktu-waktu ia masih menangis ketakutan.

Namun, Lintang selalu berhasil menyadarkan kembarannya dan membuat Linka tenang.

Begitupula dengan Lara yang sekarang lebih banyak tersenyum dan tidak lagi merasa canggung pada keluarga itu. Nyaman, tentu saja dia merasa demikian. Terlebih sikap Lintang yang hampir tidak pernah lagi kasar, walaupun terkadang tetap membentaknya, tapi tidak terlalu sering seperti waktu dulu. Membuat perasaannya pada laki-laki itu semakin besar tiap harinya.

Mereka masih pacaran, sesuai dengan ucapan Lintang yang mengatakan tidak jadi putus dengannya. Meskipun demikian, Lara masih merasa asing seperti awal mereka pacaran. Sebab, ucapan cinta tak pernah ia dengar dari mulut itu. Entah Lintang yang terlalu gengsi atau bagaimana, Lara tidak tahu jalan pikirannya.

Pagi minggu kali ini terasa berbeda. Karena Largas yang biasanya tidak bisa menghabiskan hari liburnya bersama keluarga, kini justru tengah duduk santai menikmati secangkir kopi dengan pakaian santainya. Tak ada laptop ataupun berkas-berkas, karena Largas memutuskan untuk beristirahat barang satu hari saja.

"Ayah, liat! Pelut bunda sama besalnya kayak bola Lingga!" Anak kecil itu menunjukkan bola miliknya dan menatap bergantian pada perut sang bunda yang sekarang sudah mulai terlihat besar. "Sama 'kan?"

"Iya, sama. Nanti perut bunda kamu lebih besar dari bola itu," ujar Largas.

Lingga terkekeh geli, begitupula dengan ayahnya yang tak dapat menahan tawa.

"Enak banget ketawa. Nggak tau apa istrinya capek gini," gerutu Lauren seraya berjalan mendekati suami dan anaknya di teras depan rumah.

Ia meletakkan sepiring kue bolu buatannya di meja. Dengan kompak Lingga dan Largas langsung menyerbu. Tanpa mendengarkan gerutuan sang bunda. Lauren tersenyum, melihat keduanya yang begitu menikmati kue itu.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang