Chapter 57 : Nasehat Bunda

4.6K 684 198
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Jangan lupa vote+komen✨•••Semua bisa berbalik pada diri kita, perbuatan jahat atau baik pasti selalu ada balasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Semua bisa berbalik pada diri kita, perbuatan jahat atau baik pasti selalu ada balasannya. Jika tidak terjadi pada diri sendiri, bisa saja semua akan terjadi pada seseorang yang berada di sekitar kita.
••


"Lintang, bunda mau bicara sama kamu." Lauren menahan tangan Lintang yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi seperti hendak pergi.

"Bicara aja sekarang, Bun. Lintang mau jemput Linka sebentar lagi," ujar Lintang jujur karena Linka entah kenapa tiba-tiba mengiriminya pesan meminta dijemput.

"Di dalam aja, biar lebih enak," ujar Lauren memasuki kamar sang anak diikuti oleh Lintang yang menyusul.

Lauren menepuk kasur yang ia duduki, menyuruh Lintang agar duduk di sampingnya.

"Bunda kenapa sih? Aneh, kalo mau bicara, bicara aja Bun," gerutunya, tapi tak urung menuruti keinginan sang bunda.

Beberapa menit telah berlalu dan tidak ada yang memulai pembicaraan, Lauren masih memikirkan apa sekarang ia mengatakan semuanya agar anaknya ini tidak lagi semena-mena pada perempuan seperti Lara atau nanti saja.

"Bunda, katanya mau bicara? Bicara apa?" tanya Lintang tak sabaran dan terlihat gelisah.

"Kamu jangan ngasarin Lara lagi, ya. Bunda tau semua perbuatan kamu, berhenti jadi Lintang yang kasar. Bunda nggak suka. Kemana anak bunda yang baik dan nggak pernah kasar sama perempuan?" Pada akhirnya Lauren pun mengeluarkan segala unek-uneknya pada si sulung.

"Bunda ngawasin aku?" Tatapan Lintang berubah tajam, tak ada lagi senyum serta raut senang yang terlihat. "Atau perempuan lemah itu yang udah ngadu?" gumamnya.

Lauren menggeleng dengan cepat, kedua tangannya menggenggam tangan besar Lintang yang telah mengepal erat--berusaha meredakan amarah sang anak.

"Lintang, kalo kamu suka sama Lara jangan kasar lagi ya. Kamu nggak kasian sama dia, hm? Bunda perempuan, adik kamu juga perempuan, apa kamu mau orang yang kamu sayang dikasarin sama orang lain?"

Lintang menggeleng. "Enggak. Aku juga nggak suka sama dia, Bunda."

"Mulut kamu boleh ngomong nggak suka, tapi hati kamu berkata lain. Belajar menerima perasaan itu, jangan sampai kamu menyesal nantinya karena terlambat menyadari semuanya. Lara anak baik, kamu jangan menambah trauma dia. Bunda nggak pernah ngajarin kamu kasar kayak gini, berubah jadi Lintang yang baik lagi ya. Jangan sama bunda dan adik-adik kamu aja baiknya, tapi sama Lara dan perempuan ataupun orang lain juga harus baik."

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang