Follow wp Secrettaa
Instagram @author.taBantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya
Jangan lupa vote+komen✨
•••
Sejatinya hal yang sederhana menurut orang lain, tapi terasa sangat berarti untuk sebagian orang. Perlakuan biasa, tapi dari orang yang luar biasa, maka rasanya juga akan sangat tidak biasa. Kata sederhananya, istimewa.•••
"Mau ke mana, lagi?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Aiden yang kini tengah mengendarai motor miliknya dengan Linka berada di belakang terlihat asik memakan cilok.
"Pulang," ucap Linka dengan mulut yang terus diisi.
Satu hal yang baru diketahui oleh Aiden, ternyata Linka sangat menyukai cilok. Laki-laki itu menatap kaca spionnya yang ternyata memperlihatkan wajah Linka sedang makan. Sepertinya perempuan itu sangat menikmati cilok miliknya.
Bahkan, bibirnya sedikit kotor terkena saus, tetapi justru terlihat menggemaskan di mata Aiden.
Motor Aiden berhenti saat lampu merah, ia menggunakan waktu itu untuk berbalik dan menghapus noda di bibir Linka.
"Kotor," lontarnya dan kembali menghadap ke depan setelah selesai membersihkan.
Pipi Linka bersemu merah, entah karena sedari awal ia memang menyukai Aiden atau apa, jadi setiap perbuatan laki-laki itu selalu berhasil membuat Linka salah tingkah. Seperti perbuatan kecil tadi.
"Eh, Abang!" teriak Linka tiba-tiba saat tanpa sengaja menatap kaca mobil yang berada di samping motor Aiden dan ternyata itu Lintang bersama dengan Lara.
Linka melambaikan tangannya pada Lintang dan Lara, memperlihatkan betapa bahagianya dia sekarang. Sedangkan Aiden hanya tersenyum tipis pada Lintang.
Lampu itu akhirnya berubah menjadi hijau, semua pengendara bergegas melajukan kendaraan mereka masing-masing, begitu pula dengan Aiden dan Lintang.
Di dalam sana, Lintang mati-matian menahan amarahnya ketika melihat Linka begitu bahagia bersama Aiden. Kebiasaan Linka yang selalu mengajak dirinya membeli cilok saat pulang sekolah, sekarang sudah digantikan oleh Aiden.
Tanpa terasa tangan Lintang mencengkram kuat setir mobil itu dan Lara hanya bisa meneguk ludahnya saat melihat raut wajah yang berbeda dari Lintang. Apalagi rahangnya yang semakin mengeras, menandakan laki-laki itu sangat marah sekarang.
"Lintang, lampunya udah hijau," ucap Lara. Perempuan itu terlihat gelisah, karena Lintang sama sekali tidak menanggapi ucapannya.
Terlebih lagi banyak kendaraan di belakang mereka yang terlihat kesal karena Lintang tak kunjung melajukan mobilnya. Suara klakson bersahutan membuat Lara semakin gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Lintang [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA YA] Ini tentang Lintang dengan segala keposesifannya pada Linka, saudari kembarnya dan keluarga tercinta. Tentang Lintang yang selalu berkata diluar kepala, serta si egois yang membenci fakta. Fakta bahwa apa yang ia jaga, tida...