Chapter 34 : Bolos

5.2K 635 35
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Jangan lupa vote+komen✨•••Cuma hal-hal sederhana, tapi rasanya beda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Cuma hal-hal sederhana, tapi rasanya beda. Mungkin itu karena sama dia, ya?
Linka.
•••

"Makasih ya, udah mau jemput aku." Entah sudah berapa kali Linka mengucapkan terima kasih pada Aiden yang justru membalasnya dengan tersenyum.

"Iya, nggak usah ngucapin makasih mulu. Mending kita jalan-jalan sekarang," ajak Aiden dengan semangat dan dibalas anggukan oleh Linka.

Aiden memang menjemput Linka di rumah sakit karena keinginan perempuan itu sendiri, setelah mengganti pakaiannya Linka diajak Aiden untuk pergi dan sedari tadi mereka hanya diam, duduk di sebuah restoran menikmati makanan.

Namun, lagi-lagi Aiden mengajaknya pergi entah ke mana dan Linka hanya menurut saja.

Lagipula ia bosan di rumah, bunda dan adiknya ikut menyusul  ke rumah sakit untuk menjenguk Lara. Awalnya Lintang tidak memperbolehkan ia pulang, tapi karena sang ayah yang memberi izin membuat abangnya itu tak bisa berkutik.

"Kalo udah kenyang, dibawa ke mana aja mau terus, ya."

Linka yang mendengar ucapan Aiden langsung mencubit kecil perut laki-laki itu. "Maksudnya apa ngomong gitu, Mas?"

Linka dengan sengaja meletakkan dagunya di bahu Aiden, kedua tangannya kini juga sudah memeluk tubuh itu. Senyuman manis Linka berhasil Aiden lihat dari kaca spionnya.

Mereka sudah seperti sepasang kekasih, menikmati kebersamaan di atas motor seraya bersenda gurau.

"Enggak ada maksud apa-apa, Mbak. Kalo boleh tau mbaknya jomlo atau enggak?" balas Aiden iseng dengan mengikuti cara bicara Linka.

"Kalo aku ada pacar, nggak mungkin sekarang jalannya sama kamu," kekeh Linka tak dapat menahan tawa. "Udah ah, jangan bahas itu," tambahnya.

Aiden menganggukkan kepalanya, kenapa ia tidak berpikir sampai ke sana?

"Oh iya, kamu nggak pa-pa bolos sekolah?" tanya Linka penasaran.

"Enggak pa-pa, bolosnya udah izin kok."

Linka mengerutkan dahinya bingung. Sejak kapan bolos harus izin dulu?

Sambil fokus mengendarai motornya, Aiden tersenyum saat menatap sekilas wajah bingung Linka yang sangat menggemaskan di kaca spion.

"Jangan masang tampang gitu, Ka. Begonya keliatan natural banget." Tawa Aiden tidak bisa lagi laki-laki itu tahan, apalagi melihat perubahan raut wajah Linka. Perempuan di belakangnya ini benar-benar membuat ia gemas.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang