Chapter 17 : UKS

6.5K 760 79
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Jangan lupa vote+komen✨•••Kenapa ia selalu lemah dan dengan gampangnya terluka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Kenapa ia selalu lemah dan dengan gampangnya terluka?

Mungkin, karena dia terlalu perasa.
•••


Setelah selesai dengan hukumannya, Lara langsung memutuskan pergi ke UKS. Tubuhnya butuh istirahat, tidak lupa ia juga membawa pemberian laki-laki tadi.

Langkahnya begitu gontai, bahkan Lara harus memegang dinding agar tubuhnya tidak terjatuh. Ia sungguh lelah. Berjalan ke ruang UKS saja, rasanya seperti perjalanan yang begitu jauh sekali. Pembelajaran masih berlangsung, terbukti saat Lara melewati beberapa kelas yang terlihat ada gurunya.

Ah, sial. Lagi-lagi ia harus bertatapan dengan laki-laki menyeramkan itu. Lara terpaksa melewati kelasnya, ia berpura-pura tidak melihat laki-laki itu.

Namun, nyatanya Lara salah. Lintang yang tidak sengaja melihat mainannya, akhirnya memutuskan untuk keluar dari kelas.

"Bang, jangan ganggu dia. Lagian 'kan itu nggak sengaja," ujar Linka seolah tahu ke mana arah pikiran Lintang.

"Iya, Abang cuma mau ke toilet sebentar." Jelas Lintang berbohong, ia tak benar-benar ingin ke toilet. Karena tujuannya saat ini adalah menemui gadis itu lagi.

Linka hanya bisa menatap tubuh Lintang yang keluar dari kelas setelah mendapat izin dari guru. Entah kenapa ia merasa kembarannya tersebut berbohong dan tidak benar-benar ingin ke toilet.

"Linka, jangan melamun!" Suara dari guru yang mengajar membuat Linka cepat-cepat mengalihkan perhatiannya ke buku.

Sang guru hanya menggeleng, melihat kelakuan salah satu muridnya tersebut. Lalu kelas kembali menjadi hening, hanya suara dari guru yang terdengar.

Baru saja beberapa langkah, Lintang mengikuti Lara. Ia melihat gadis itu terjatuh, sepertinya pingsan. Lintang langsung bergegas menghampirinya dan benar saja dugaannya.

"Woi, bangun!" Lintang menendang kaki Lara. Berusaha menyadarkannya, tetapi tak berhasil. Seketika ia menyesal menghampiri gadis ini. Niat jahatnya malah tak terlaksana saat melihat sang korban malah pingsan duluan.

Lintang menatap sekitar yang begitu sepi, tidak ada pilihan. Dengan malas ia mengangkat tubuh lemah Lara, laki-laki bermata tajam itu menyeringai saat merasakan berat tubuh Lara yang begitu ringan.

"Nggak pernah makan kayaknya," gumamnya seraya melangkah menuju UKS. Ia juga membawa tas dan plastik gadis tersebut.

"S-sakit." Suara lirih itu membuat Lintang mengalihkan tatapannya.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang