Chapter 18 : Salah bicara

6K 720 29
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @author.ta

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨

•••
Harusnya kalimat itu nggak pernah keluar dari mulutnya, pasti semua tetap sama dan baik-baik aja.

Harusnya juga sadar, kalau semua yang terjadi itu ada alasannya.
•••

"Kenapa? Takut gue cium," kekeh Lintang dengan santainya.

Mereka masih pada posisi seperti tadi, dengan Lintang yang senantiasa berada di atas tubuh Lara tanpa bergerak sedikitpun.

Anggukan dari Lara membuat Lintang menatap perempuan itu tidak percaya.

Perempuan ini terlalu jujur atau bodoh sebenarnya ?

"Sakit," ujar Lara tertahan saat merasakan tangan Lintang masih setia mencengkram dagunya.

Lintang melepaskan cengkraman itu dan beralih mengunci setiap pergerakkan Lara. Ah, bukannya sedari tadi Lintang melakukan hal itu.

Lara benar-benar tidak bisa menjauh ataupun bergerak sedikit saja, Lintang benar-benar mengunci pergerakkannya.

"Lintang, jauhin tubuh kamu ... bisa?" tanya Lara dengan takut serta suara begitu pelan.

Lintang tidak menjawab dan tidak juga beranjak dari sana, ia masih memperhatikan wajah Lara yang semakin pucat.

"A-aku lapar ...."

Sebuah senyum tipis terbit dari bibir Lintang, sepertinya bermain sedikit dengan perempuan di depannya ini tak menjadi masalah.

"Kebetulan, gue juga lapar."

Lara berusaha melepaskan kedua tangannya yang ditahan oleh Lintang, apalagi mendengar ucapan laki-laki itu barusan. Membuat Lara tidak bisa berpikir jernih selain memikirkan cara agar lolos dari laki-laki menyeramkan ini.

"Gu---"

"Lintang aku minta maaf, aku janji bakal nurutin semua keinginan kamu asal jangan apa-apain aku!" Dada Lara tampak naik-turun, ia tengah berusaha mengatur napasnya yang memburu setelah berkata demikian. Berharap Lintang melepaskannya.

Namun, bodohnya Lara, ia sama sekali tidak memikirkan dampak dari ucapannya barusan. Lagipupa belum tentu Lintang akan menyakitinya.

"Oke, deal. Mulai hari ini dan seterusnya lo bakal jadi babu gue, cuma gue yang berhak ngatur lo dan lo ... harus nurut. Oh iya, satu lagi. Gue nggak pernah suka dibantah!"

Lara tercengang, seketika ia merutuki mulutnya yang bisa- bisanya mengatakan hal tadi. Ah, ia benar-benar salah dan jika bisa Lara akan memutar waktu dan mencabut semua kata-kata yang ia lontarkan beberapa menit yang lalu.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang