Chapter 35 : Debat

5.2K 665 47
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Jangan lupa vote+komen✨•••Semua orang berhak atas diri mereka sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Semua orang berhak atas diri mereka sendiri. Begitu juga aku.
Linka
•••

Largas dan Lauren sedari tadi tak henti-hentinya menatap cemas ruangan di depan mereka. Lingga yang sudah terlelap di pangkuan sang bunda juga sudah berhenti menangis, bukan tanpa alasan anak kecil itu menangis. Ia ketakutan ketika tanpa sengaja  melihat sosok perempuan menyakiti dirinya sendiri di depan matanya, Lingga tentu syok melihat hal tersebut. Sama halnya dengan Lauren dan Largas, keduanya tak menyangka jika Lara bisa nekat seperti itu.

Entah apa yang ada dipikiran Lara, perempuan itu tiba-tiba saja berniat bunuh diri dengan cara menyayat nadinya. Beruntung suara teriakan dari Lingga berhasil menggagalkan semuanya.

"Kamu kenapa nangis?" bisik Largas seraya merangkul istrinya mesra.

"Sedih aja liat kondisi dia, orang tuanya pisah dari dia kecil. Terus harus hidup dengan ayah yang punya sikap tempramen, kasar. Kenapa mereka jahat banget sih?!" jelas Lauren dengan tangan tak berhenti memukul tubuh Largas-- sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya.

Largas menahan tangan Lauren, "Berani mukul aku?" desis Largas membuat Lauren langsung menghentikan kegiatan memukulnya.

Perempuan itu mengusap air matanya dengan kasar. "Habisnya aku nggak tau mau ngelampiasin ke siapa, 'kan cuma ada kamu."

"Jangan galak-galak kenapa sih sama istri sendiri juga!" Napas Lauren tampak memburu, lalu tak lama raut wajahnya berubah kembali sendu. Largas menatap sang istri dengan kening berkerut. 

Bingung, itu yang dirasakan Largas sekarang. Padahal ia menatap Lauren seperti biasa, kenapa reaksinya berbeda. "Aku nggak ada bentak kamu," tukas Largas.

"Iya nggak bentak, tapi mata kamu itu natap aku tajam banget!" ucap Lauren tanpa sadar menaikan nada bicaranya sampai membuat Lingga terusik dalam tidur lelapnya.

"Bunda ... Lingga mau pulang," gumam Lingga dengan mata yang masih tertutup dan memeluk tubuh Lauren erat. "Takut," tambahnya.

Largas dan Lauren langsung berusaha menenangkan Lingga agar anak kecil itu tidak menangis.

"Kamu sih teriak-teriak nggak jelas,"  ketus Largas mengambil Lingga dari pelukan sang istri yang langsung mendengkus kesal.

"Nggak aku kasih jatah baru tau rasa," gerutu Lauren pelan, tetapi berhasil didengar oleh Largas. Lauren menutup mulutnya saat menyadari apa yang ia katakan barusan, sedangkan Largas langsung menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang