Chapter 44 : Makan malam

4.9K 638 65
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Jangan lupa vote+komen✨•••Biasanya hanya diam di kamar, makan malam pun hanya buku pelajaran atau terkadang pukulan karena nilai yang tidak memuaskan, tapi sekarang makan malam yang sesungguhnya bisa kurasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Biasanya hanya diam di kamar, makan malam pun hanya buku pelajaran atau terkadang pukulan karena nilai yang tidak memuaskan, tapi sekarang makan malam yang sesungguhnya bisa kurasakan.

Lara

•••

Malam ini terasa sangat berbeda dari malam-malam sebelumnya, Lara bisa sedikit tenang menikmati bulan dan bintang, tanpa ada gangguan. Keluarga Largas dan Lauren sangat hangat padanya, bahkan tak jarang Lara selalu mendengar candaan mereka. Rasanya baru beberapa jam ia memasuki rumah ini.

Namun, entah kenapa tak ada rasa takut sama sekali yang Lara rasakan, rasa canggung pun seolah hilang saat mendapati keluarga mereka begitu hangat dan harmonis. Iri, tentu saja Lara merasakan hal tersebut, siapa yang tidak menginginkan keluarga bahagia seperti mereka? Lara rasanya ingin bertukar posisi dengan siapa saja yang bisa tinggal dengan keluarga seperti itu.

Suara pintu kamar yang terbuka tak mengalihkan perhatian Lara, perempuan itu terlalu fokus pada bulan serta bintang di atas sana dengan pikiran yang melalang buana. 

Lingga yang baru saja memasuki kamar kakak barunya itu mendapati sang kakak yang tengah duduk di balkon, menikmati pemandangan malam. Sebelum menghampiri Lara, Lingga terlebih dahulu mengambil selimut tebal.

Anak kecil itu tampak sedikit kesusahan, tetapi dia tak menyerah dan terus berjalan sampai di dekat Lara yang masih saja belum menyadari kehadirannya.

Lingga memperhatikan wajah Lara yang menurutnya sangat cantik. Padahal umurnya masih beberapa tahun, tetapi sudah tahu mana yang cantik dan yang kurang cantik. Keturanan Largas memang ada-ada saja.

"Eh?" Lara tersentak kaget saat merasakan tubuhnya yang ditutupi oleh selimut tebal. Lalu secara tiba-tiba sang pelaku muncul seraya menampilkan senyuman manisnya.

"Bial Kak Lala, ndak kedinginan."

Lara tersenyum, tidak dapat menahan rasa senang karena ulah si kecil Lingga. Ah, Lingga sangat perhatian padanya. Sungguh menggemaskan sekali, apalagi wajahnya yang polos itu membuat Lara selalu saja tersenyum.

"Makasih, ya. Sini duduk sama Kakak."

Tanpa menolak sama sekali, Lingga membiarkan tubuhnya diangkat oleh sang kakak dan sekarang dia tengah duduk dipangkuan Lara. Menikmati usapan lembut di kepalanya.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang