Chapter 11 : Gagal

8K 896 15
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨

•••
Bagaimana pun kamu merencanakan sesuatu, tetapi jika bukan jalannya. Maka semua tidak akan terlaksana

•••

Linka dan Lintang sudah sampai di sekolah. Tadinya, mereka akan pergi bersama sang ayah, tetapi Largas malah langsung pergi bekerja karena ada urusan mendesak. Jadilah, mereka pergi berdua lagi. Sedangkan Lauren dan Lingga juga pergi ke rumah keluarga Lauren yang sudah lama tidak dikunjungi.

Bahkan, sebelum pergi Lauren sudah berpesan pada kedua anaknya agar setelah pulang sekolah nanti, menyusul ia dan Lingga.

"Bang, nanti pulang sekolah kita ke rumah nenek, kan?" tanya Linka seraya menatap Lintang yang langsung mengangguk.

"Tapi nanti kita pulangnya, mampir be---"

"Beli cilok?" potong Lintang yang membuat Linka menyengir lebar.

"Iya," ujarnya seraya terkekeh. Lintang menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan Linka yang selalu saja suka dengan jajanan itu. Tangannya terangkat, mengacak rambut sang adik gemas yang malah dibalas decakan sebal oleh sang empu.

Mereka memasuki kelas, bertepatan dengan bel yang berbunyi. Awalnya Linka ingin menuju ke kantin, tetapi guru mata pelajaran sudah masuk duluan. Terpaksa ia harus duduk manis seraya memperhatikan guru di depan sana.

***

"Linka, jadi?" tanya Lena dengan berbisik pada Linka. Saat ini mereka tengah berjalan menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah meminta diisi sedari tadi.

"Jadi," jawabnya bersemangat membuat Lintang yang berada di sampingnya langsung menoleh.

"Jadi, apa?"

Linka terlihat gugup, untung saja otaknya bisa berpikir cepat saat ini.

"Nanti jadi, kan kita nyusul Bunda sama Lingga?" ujar Linka malah balik bertanya. Lintang hanya mengangguk saja, lalu tak ada lagi pembicaraan diantara mereka.

Setelah sampai di kantin, semuanya langsung mengambil duduk di tempat biasa. Gilvan sedari tadi hanya diam, sedangkan Zala dan Liko terlihat asik bercanda. Tidak memedulikan tatapan mematikan dari Gilvan yang sangat merasa risih oleh kehebohan dua orang itu.

Beda halnya dengan Lena dan Linka yang malah sibuk mengedarkan pandangan pada setiap area kantin.

"Tunggu di sini, biar gue yang pesen," ucap Lintang dan berlalu dari sana.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang