Chapter 9 : Cilok

8.2K 954 34
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨

"Lingga, jangan lari-lari dong!" Sedari tadi Lauren terus saja berteriak memperingati anak bungsunya itu. Bagaimana tidak, Lingga tidak henti-hentinya berlari dari satu sudut rumah ke sudut lain. Sepertinya anak kecil itu sangat suka melihat Lauren kelelahan.

"Ayo, Bun. Masa ndak bisa kejal Lingga sih. Sini, tangkap Lingga!" ujarnya seraya tertawa.

Lauren hanya bisa menghela napas, tetapi tetap mengejar Lingga lagi.

Beruntung Lintang dan Linka datang, sehingga Lauren bisa beristirahat.

"Bang, masa Bunda ndak bisa kejal Lingga sih." Lingga mulai bercerita pada abangnya.

Lintang tersenyum, lalu mengangkat tubuh sang adik.

Sedangkan Linka terlihat sibuk di dapur. Mengambil sepiring nasi, lalu ia tambah dengan cilok yang tadi dibelinya. Seragam sekolah masih melekat ditubuh tersebut, tetapi ia tidak peduli dan langsung melangkah ke arah Lauren bersantai.

Kedua tangannya tampak sibuk membawa makanan dan minuman dingin miliknya yang tadi ia ambil di kulkas.

Melihat sang anak yang sibuk menyantap makanannya, Lauren jadi penasaran dengan rasa cilok yang dicampur nasi putih itu.

Padahal ia sudah memasak berbagai lauk, tetapi kenapa anaknya yang satu ini malah hanya makan nasi dengan cilok saja. Tidak tahan karena sedari tadi terus memperhatikan Linka makan. Lauren berniat mengambil piring itu, tetapi usahanya gagal karena Linka yang begitu kuat memegang piring miliknya.

"Ih, Bunda! Jangan diambil," rajuk Linka seraya menjauh sedikit dari sang bunda.

Lauren mendengus kesal, "Ganti baju dulu sana, baru makan," perintahnya.

Linka sama sekali tidak mau menuruti karena ia sudah tahu dengan apa yang Bunda nya itu pikirkan.

"Bilang aja, Bunda mau nyicipin makanan aku!" ejek Linka yang benar adanya.

"Bagi, dong. Hehe ...." Lagi-lagi Lauren meminta pada anaknya yang sekarang tampak berpikir.

Linka mengarahkan sendok yang sudah terisi nasi dan cilok ke arah sang bunda.

"Aaa ...," ucap Lauren menunggu suapan dari Linka.

Linka pun langsung menurutinya dan kembali menikmati makanannya dengan santai.

"Enak juga ternyata," gumam Lauren.

"Ih, KaLin makan apa tuh? Kayak eek meow, deh!" celetuk Lingga yang kini sudah duduk di dekat Lauren, setelah tadi sibuk bercerita pada sang abang.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang