Chapter 51 : Kantin

4.9K 692 148
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
••

Resiko jadi pelampiasan; statusnya udah jelas pacaran, tapi hubungannya nggak jelas.

•••

Seperti istirahat biasanya, Lara lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan. Tepat setelah bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu, Lara langsung melangkahkan kakinya menuju tempat itu.

Rasanya seperti sudah sangat lama dia tidak pernah lagi menghabiskan waktu sendiri. Apalagi akhir-akhir ini, dia selalu dihadapkan dengan laki-laki mengesalkan dan selalu berhasil membuat dirinya ketakutan.

Lara menggelengkan kepalanya, menghalau ingatan buruk agar tak lagi ia pikirkan.

Matanya berbinar senang, saat melihat perpustakaan berada tidak jauh lagi di depannya. Ah, rasanya Lara begitu merindukan suasana perpustakaan yang tenang dan damai.

Namun, belum sempat kakinya melangkah masuk, sebuah tangan menariknya menjauh dari sana. Tentu saja Lara kaget, bahkan dalam beberapa saat ia menahan napasnya saat mencium aroma parfum yang sangat dikenalinya.

"L-lintang ...."

Bukan senyuman yang Lara dapatkan, tetapi ekspresi datar seperti biasanya yang berhasil membuat tubuhnya bergetar ketakutan hanya lewat tatapan.

Tatapan yang begitu tajam, seolah memiliki sebuah laser di kedua bola mata jernih nan indah itu.

Lara langsung memikirkan apa dirinya membuat kesalahan pada laki-laki ini,  seketika ingatannya kembali berputar pada kejadian pagi tadi. Di mana Gilvan menolongnya dan mengajak dirinya ke kelas bersama-sama.

"Maaf, maafin aku t-adi pagi Gilvan cuma nolong. Terus dia ngajak ke kelas bareng. Gitu doang kok, nggak ada apa-apa!" jelas Lara dengan begitu yakin dan terdengar gugup.

Sedangkan Lintang masih dalam keterdiamannya, menatap Lara dengan tajam. "Padahal gue nggak berniat nanya dan cari tau masalah itu, tapi lo jujur duluan."

"Lintang jangan marah," lirih Lara seraya menunduk takut.

"Kalo gue marah?"

Lara mendongak, menatap wajah tampan itu. Sedangkan yang ditatap hanya menaikkan sebelah alisnya, seolah tengah berkata 'kenapa'.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang