Chapter 10 : Mine?

10K 938 79
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Bantu share cerita ini ke IG, FB, Tiktok dan Twitter yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
"Ih, kok enggak. Lagian nggak mungkin kan, kalo aku pacarannya sama Abang!"

"Emang kenapa, kalo kita pacaran?"
•••

Lintang membaringkan tubuh sang adik di kasurnya, baru saja ia hendak bangkit. Linka menahan lengannya dan malah menarik Lintang agar ikut berbaring. Spontan Lintang menahan tubuhnya dengan kedua tangan, jika tidak sudah dipastikan ia menindih tubuh mungil itu.

Jantungnya lagi-lagi berdetak tidak karuan, melihat wajah sang adik sedekat ini. Linka tampak gelisah, lalu tangannya beralih memeluk tubuh Lintang erat.

"Empuk," gumamnya seraya mengeratkan pelukan pada Lintang yang kini terlihat begitu gugup. Ingin membangunkan Linka, tapi ia tidak tega melihat wajah terlelap tersebut.

Lintang ikut berbaring disamping Linka setelah dengan susah payah melepaskan pelukan itu. Keduanya kembali saling bertatapan, tetapi dengan Linka yang memejamkan mata. Tidurnya begitu pulas, membuat Lintang gemas dan mengelus pipi berisinya terus-terusan.

Tubuh Lintang menegang, saat Linka menjadikan dirinya sebagai bantal guling. Dengan seenaknya memeluk tubuh besarnya, lalu menyandarkan kepala di dada bidang itu. Lintang hanya terkekeh melihat tingkah Linka saat tidur. Senyumnya sedari tadi tidak pernah hilang.

"Abang ...." Suara serak dari Linka membuat Lintang menunduk, menatap wajah bantal adiknya dengan mata yang perlahan terbuka.

"Kenapa?" tanya Lintang begitu lembut.

"Pengen ke kamar mandi, gendong," rengeknya. Mata itu kembali terpejam membuat Lintang bingung bukan main.

"Ayo," ajak Lintang seraya melepaskan pelukan adiknya. Ia bersiap mengangkat tubuh tersebut. Terlihat Linka sudah sepenuhnya membuka mata. Gadis itu merentangkan kedua tangannya dan langsung disambut oleh Lintang.

Beberapa saat berada dipelukan sang abang membuat Linka kembali memejamkan matanya. Ia masih mengantuk ternyata.

"Mau ngapain ke kamar mandi?" tanya Lintang setelah mereka berada di kamar mandi. Linka juga tidak lagi berada di pelukan sang abang. Gadis itu mengusap matanya karena masih mengantuk.

"Abang ke luar sana, ngapain di sini!" Linka mendorong tubuh Lintang agar segera keluar, lalu menutup pintunya sedikit kencang.

Lintang menghela napas saat menghadapai tingkah adiknya itu. Padahal jelas-jelas tadi dia sendiri yang meminta Lintang agar mengendongnya, tetapi lihatlah sekarang. Ia malah diusir.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang