#16

1.2K 61 3
                                    

Farza diam tak berkutik didepan Inka, yang tidak lain tidak bukan adalah maminya. Mami menatap vebby begitu intens seakan menilai gadis itu dari ujung rambut sampai ujung kaki sesekali keningnya berkerut heran dan lanjut melihat lagi dengan intens. Vebby yang sedari tadi ditatap intens merasa tidak nyaman. Sekarang apa salahnya coba sampai-sampai dia harus ditatap dengan mata yang seolah-olah akan copot jika pandangannya teralihkan.

"Anu n-nyonya.. " Ucap Vebby namun segera dipotong oleh ibunda tercinta Farza.

"Mami! " Seru perempuan paruh baya itu. Sementara Vebby ditempatnya hanya menatap bingung wanita dihadapannya ini.

Seakan mengerti kebingungan Vebby wanita itu melanjutkan ucapannya "Panggilnya mami aja, masa calon mertua dipanggil nyonya? Emangnya kamu pembantu saya. " Kata perempuan itu menunjukkan ketidaksukaannya karena Vebby memanggilnya dengan sebutan nyonya.

Mendengar itu Vebby meringis, ingin sekali dia bilang kalau dia memang pembantu dirumah anaknya. Vebby tidak tega melihat perempuan yang begitu antusias didepannya ini kecewa. Salahkan dirinya yang tidak tegaan.

Sementara itu, Farza hanya diam sambil mendengarkan maminya, dia sendiri bingung bagaimana harus menjelaskan situasi ini. Masa iya dia harus bilang kalau Vebby itu pembantunya yang dipaksa untuk jadi pasangan bohongannya hadir ke pesta nikahan mantan? Bisa dihardik habis-habisan oleh maminya dia, masa iya muka tampan serbuk berliannya yang sebelas duabelas sama song joong ki dateng ke nikahan mantan bawanya calon bohongan. Bisa turun pamor Farza. Maminya tidak boleh tau kalau wajah serbuk berlian milik putra kesayangannya ini tak bisa menggaet hati perempuan selain Vanessa. Harga diri Farza terlalu tinggi sampai dia tidak sanggup mengungkapkan kebenaran ini.

'Apa yang akan terjadi, terjadilah. ' batin Farza dalam hati.

"Jadi kalian udah berapa lama? " Tanya Inka to the point. Hal itu sontak membuat Vebby menoleh kearah Farza yang ada di sampingnya seolah meminta penjelasan dari pria itu. Karna dirinya tidak tahu menahu tentang situasi membingungkan ini. Tadi lengannya tiba-tiba ditarik Farza menuju parkiran dan mengendarai mobil ketempat yang tidak diketahui oleh Vebby. Dan disinilah mereka akhirnya, dirumah besar milik keluarga Darmawan.

Farza yang seakan mengerti kemudian mengangguk sambil memasang raut wajah meyakinkan seolah berkata 'Percaya saja dengan saya' .

"Dua bulan lalu mi, masih proses pendekatan. " Kata Farza membuat Vebby melotot tak terima. Pendekatan apanya, yang ada baru dua bulan ia bekerja dirumah Farza, itu kebenarannya.

" Farza kamu ini bukan anak remaja lagi, kenapa membuang waktu hanya untuk pendekatan kalau kalian sudah serius, kenapa nggak mantap ke pelaminan aja? Jangan bilang kamu mau main-main? Inget umur! Dikira kamu masih muda apa? " Cerca Inka membuat Farza memasang wajah tak enak, iya tau kalau dia sudah cukup berumur tapi tidak perlu ditegaskan juga kali, bikin malu aja maminya ini. Sementara itu sayup-sayup Farza mendengan orang disampingnya tertawa tertahan, hal itu membuat Farza kesal bukan kepalang. Awas saja nanti Vebby dirumahnya.

"Bukan gitu maksut Farza mi, lagian.. " Belum sempat Farza melanjutkan ucapannya tapi Inka lagi-lagi mengabaikan dan memotong ucapan Farza. Melihat kelakuan maminya Farza hanya bisa menghela napas melihat kebiasaan maminya yang tidak pernah berubah.

"Kamu tinggal dimana nak Vebby? "

"Dirumah pak Farza mih. " Ucap Vebby membuat Inka melotot saking kagetnya.

"A-appa? R-rumah Farza? " Ucapan Terbata-bata Inka menyadarkan Vebby. Astaga dia keceplosan! Bisa salah paham lebih parah lagi ini. Dia dibawa kondangan bareng aja dikira calonnya Farza, apalagi waktu bilang tinggal bareng, bisa-bisa dikira nyicil buat cucu mereka.

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang