"Veeeeb!" Teriak farza diruang makan seperti orang kesetanan.
"Duh apaan sih pah! Gausah teriak-teriak! Berisik!" Kata alea sambil menguap dan menggaruk rambutnya yang masih acak-acakan persis singa betina. Maklum namanya juga orang baru bangun tidur.
"Ini nih! Liat noh!" Kata farza sambil menunjuk meja makan dengan dagunya.
"Lah sih kok kosong? Makanannya kabur kemana?" Tanya alea.
"Entah!" Kata farza sambil mengendikkan bahu. "Atau malah jangan-jangan dia belum bangun dan lupa nyiapin sarapan?" Tanya farza sambil memicingkan matanya.
"Bentar dulu! Papah mau cek sesuatu." Kata farza sambil berjalan menuju ricecooker.
"VEBBYYY!" teriaknya setelah melihat kedalam ricecooker yang ternyata kosong mlompong.
"Mana sih orang itu?! Punya bakat kok bikin kesel orang!" Kata farza sambil mengomel dan berjalan ke arah kamar vebby.
Farza membuka pintu kamar vebby, dan dilihatnya vebby malah sedang bergelung didalam selimutnya. "Duh ! Cantik-cantik kok budeknya akut! Dipanggilin dari tadi juga!" Batin farza.
"Heh bangun!" Kata farza dengan nada yang lumayan keras. Vebby ditempatnya hanya merespon dengan gunggaman tidak jelas.
"Ampun deh orang satu ini! Masa saya harus pinjem toa mushola buat bangunin dia?!" Kata farza bertanya pada dirinya sendiri.
"Heh kebo! Bangun! " katanya sambil berjalan mendekat dan ngengguncang pundak vebby.
Farza ditempatnya sangat terkejut mendapati kondisi vebby yang banjir dengan keringat. Untuk memastikan keadaan vebby , farza pun menempelkan punggung tangannya ke kening vebby.
"Waduh! Kok panasnya hampir sama kaya panci diisi air mendidih!" Katanya panik.
"ALEAA!" Teriak farza.
"Apaan lagi sih pah! Demen banget teriak-teriak mulu! Itu pita suara masih baik-baik aja kan?!" Kata alea menatap farza sebal. Lihat saja dia sekarang! Tampilannya berantakan bahkan sepatu saja baru dipake sebelahnya doang.
"Duh diem deh! Liat nih. Vebby badannya mendidih! Panas banget! Mana keringetnya udah kaya sungai citarum lagi! Sampe bajir-banjir noh!" Kata farza sambil menunjuk vebby.
"Yaelah pah. Gitu doang mah tinggal telpon dokter hari suruh kesini buat meriksa! Ribet banget jadi orang!" Kata alea kesal.
"Iya juga. Kok papah nggak kepikiran kesitu sih." Katanya sambil cengangas-cengenges tidak jelas.
" Ga tau tuh! Otak papah kesumbat sampah kali!" Kata alea mengendikkan bahu sambil berjalan meninggalkan farza.
"Aleaa! Dikira papah ini parit pinggir jalan apa!" Teriak farza membuat alea terkikik geli.
***
Setelah dokter hari pulang sehabis memeriksa vebby, farza sengaja keluar membeli bubur untuk sarapan dirinya sendiri dan juga vebby. Jangan tanya kenapa farza tidak membuatnya sendiri. Bisa-bisa rasanya macem upil saking asinnya. Farza mana becus soal memasak. Satu-satunya keahilan memasak yang dibanggakannya adalah memasak sayur capcai. Hanya itu!
Farza memasuki rumah setelah berkeliling komplek mencari tukang bubur yang biasanya lewat.
Seperti biasa, butuh waktu lebih dari satu jam untuk farza hanya membeli dua bungkus bubur ayam. Maklumlah, resiko orang ganteng , apa lagi duda. Keluar rumah udah kaya masuk lubang buaya. Abisnya mulai dari ibu-ibu sampai para gadis dan istri orang sekalipun matanya masih jelalatan dan kecentilan minta selfie-selfie buat dipamerin difacebook. Karena ibu-ibu dikompleknya lagi demam jadi artis facebook. Ini bermula dari istrinya pak RT yang meminta foto dengan farza , dan setelah diunggah like-nya tembus sampai angka seribu. Yah namanya juga ibu-ibu, jiwa-jiwanya tuh dikit-dikit panasan. Alhasil mereka iri dan mengeroyok farza untuk dimintai foto bersama. Farza juga jadi heran sendiri , ternyata kelakuan ibu-ibu milenial ini memang luarbiasa tidak tau umurnya. Farza jadi geli sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak mungkin kuasa menolak permintaan ibu-ibu itu. Bayangkan saja ,satu lawan hampir duapuluh ibu-ibu, bisa-bisa kalau nekat badannya nggak bisa utuh waktu pulang kerumah. Yah sapa tau kan nanti dikrikitin wkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PAPA Is A DUREN [ END ]
ChickLitBudayakan follow sebelum baca. Lika liku hidup seorang Alea karena punya papah super keren walau sudah label duda. Duda keren , ganteng, dan kaya. Nggak ada cela sedikit pun. Sekali papah kedip ganjen, para kaum hawa merapat. Entah itu remaja yan...