#11

1.4K 68 1
                                    

Hari ini farza sedang bersiap fisik dan mental untuk menghadiri perkumpulan bapak-bapak dikomplek tempat tinggalnya. Setelah menerima segenap paksaan penuh cinta dari pak rt akhirnya mau tak mau farza terpaksa ikut bergabung.

"Udah mau berangkat pah? " Tanya alea saat melihat farza sedang mengambil senter ditangannya.

"Iya nih. Udah dichat mulu sama pak rt, disuruh cepetan. " Jawab farza.

"Tapi ini kan masih jam 8 pah, katanya papah mau dateng telat, gimana sih. " Kata alea sebal.

"Ini juga papah udah telat satu jam setengah, kumpulannyaa dimajuin jadi jam setengah tujuh. " Jawab farza.

"Loh biasanya kan jam 9 baru mulai, kok tumbenan cepet banget? " Tanya alea heran.

"Nggak tau tuh pak rt, tiba-tiba jadwalnya dimajuin gitu aja. " Katanya sambil mengedikkan bahu. "Berangkat dulu ya, udah ditunggu ini. " Lanjut farza.

"Ati-ati pah. "

"Jangan lupa kunci pintunya ya, kata pak rt komplek kita rawan maling baru-baru ini. Papah bawa kunci cadangan kok. " Kata farza yang diangguki alea.

"Papah kamu mau kemana alea malem-malem kaya gini? " Tanya vebby yang baru datang kepada alea.

"Biasa, acara rutin bapak-bapak komplek ini bu. " Jawab alea seadanya.

"Kok bawa senter segala? Bukannya komplek ini banyak lampu jalannya ya? Perasaan kalo ibu lewat jalanannya terang tuh. " Kata vebby.

"Loh ibu nggak tau kebiasaan bapak-bapak disekitar sini? "
Vebby hanya menggeleng tak paham.

"Iya juga sih, ibu kan baru sebulan tinggal disini ,jadi mana tau kebiasan orang-orang disini. Senter itu barang wajib yang harus dibawa kalo bapak-bapak pada kumpul. " Kata alea membuat vebby menyerkit bingung.

"Kenapa? Mereka mau nyari kodok bareng-bareng disawah? Makanya suruh bawa senter? " Tanya vebby heran. Masa iya bapak-bapak yang uangnya sampe turah-turah itu mau nyemplung ke sawah yang banyak lumpurnya cuma demi kodok? Kan nggak mungkin banget.

Mendengar itu alea terkekeh geli, ternyata gurunya ini punya pikiran ngarang luar biasa bengini. Bisa-bisa mengira bapak-bapak dikomplek elite seperti ini mau turun ke sawah. Jangankan ke sawah, suruh beli beras saja mereka lebih milih bayar orang buat nganterin kerumah. Saking tidak mau kotornya.

"Ibu ini lucu ya haha. Masa iya bapak-bapak yang sehari-hari kerjaannya pake kaos kaki dan sepatu klimis yang taunya jas sama celana bahan suruh nyemplung ke sawah haha." Kata alea sambil tertawa.

"Yang ada pingsan duluan kali sebelum kakinya masuk ke lumpur. " Kata alea setelah tawanya reda, vebby hanya menggangguku membenarkan. Pasalnya alea benar juga.

"Terus buat apa? " Tanyanya masih penasaran.

"Itu loh buat nonton konser, gantinya lightstick. " Kata alea membuat vebby tambah bingung.

Lightstick? Itu sejenis makanan kah? Atu benda keramat? Dia belum pernah dengar sebelumnya.

"Kalo ibu bingung biar saya jelasin. Lighstick itu biasanya dibawa para kaum k-popers kalo nonton konser. Itu tuh kaya stik gitu bentukannya terus bisa nyala. Nah berhubung bapak-bapak disini nggak dibolehin beli lightstick sama istri-istrinya, makanya mereka pake yang seadanya dirumah, gitu sih kalo kata papah. Sekarang ini jadwalnya nonton mv biasnya pak rt ,makanya suruh bawa lightstick, biasanya jarang disuruh bawa kok, soalnya biasanya cuman nonton drakor bareng-bareng." Kata alea panjang lebar.

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang