#41

935 46 0
                                    

Setelah Vebby merenungi nasihat Farza beberapa hari lalu, akhirnya dia memutuskan akan berusaha mengikhlaskan semua yang terjadi dan memaafkan ibunya. Dan itu membuat efek yang besar, dia jadi bisa tidur dengan tenang tanpa terbangun ditengah malam ataupun mimpi buruk seperti malam-malam sebelumnya. Hidupnya menjadi lebih tenang.

Sekarang dia tinggal mencari ibunya yang entah berada dimana. Vebby tidak mengerti setelah diusir dari rumah dimana wanita itu tinggal. Dan selama ini pun ibunya itu tidak pernah berani menemui mereka, karena sebelum dia pergi dari rumah ,Evans terlebih dahulu memberi peringatan tegas untuk tidak mendekati mereka lagi. Lalu kenapa sekarang wanita itu berani menemuinya bahkan sampai berani mengajaknya berbicara. Vebby sama sekali tidak mengerti jalan pikiran ibunya itu.

Dan sekarang Vebby ditemani Farza sedang berusaha mencari ibu kandungnya yang bernama Nimas. Mereka menyisir setiap jalan, pergi ke mall yang mempertemukan mereka sebelumnya dan juga restoran tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya. Semua tempat yang kemungkinan didatangi Nimas sudah mereka kunjungi. Bahkan taman yang bisanya Vebby dan keluarganya kunjungi pun tak luput dari pencarian mereka. Tapi tak satupun tempat itu bisa membawa Vebby bertemu dengan Nimas.

Mereka sudah mencari sejak tadi pagi, bahkan sekarang sudah menjelang malam, tapi mereka masih belum bisa menemukan jejak Nimas dimana pun.

Vebby yang merasa putus asa menjambak rambutnya kasar. Sekarang harus bagaimana? Dia ingin bertemu ibunya. Meminta maaf dan memulai lembaran hidup baru bersamanya. Tapi kenyataan berkata lain. Nimas hilang bak ditelan bumi. Sekeras apapun mereka mencari, sosok Nimas tidak ada dimana pun.

"Mas, apa mamah pergi ke luar kota setelah denger perkataan saya kemarin ya?" Tanya Vebby dengan nada pelan sambil menatap Farza yang menyetir disampingnya.

"Mungkin saja. Mengingat kemarin kamu mengusirnya habis-habisan." Kata Farza membuat Vebby menghela napas kasar.

"Tapi tidak menutup kemungkinan juga ibu kamu masih disini. Jadi jangan dulu menyerah." Ucap Farza selanjutnya membuat Vebby mengangguk lemah.

"Mas benar. Kita baru mencarinya sehari, masih banyak tempat yang belum kita obrak-abrik dikota ini." Ucap Vebby membuat Farza terkekeh pelan. Kata 'obrak-abrik' berhasil membuat Farza mengingat kembali bahwa calon istrinya itu lumayan bar-bar.

"Iya bener. Jadi ayo kita obrak-abrik sampe abis kota ini." Ucapnya sambil tersenyum mengacak rambut Vebby.

Vebby mengangguk menanggapi ucapan Farza dan kembali fokus ke jalanan, melihatnya teliti siapa tau ada petunjuk untuk menemukan Nimas. Syukur-syukur yang mereka lihat orangnya sekalian.

Saat dia sibuk menyisir jalanan tak sengaja matanya menangkap sosok laki-laki yang tak asing bagi Vebby. Dia terlihat cukup familiar.

"Mas,, mas,, stop bentar!" Seru Vebby membuat Farza mengerem mendadak, mereka hampir terjungkal ke depan jika saja mereka tidak menggunakan sabuk pengaman. Beruntunglah mereka karena mematuhi peraturan berkendara jadi mereka tidak jadi buntung.

Baru saja Farza ingin bertanya, tapi calon istrinya itu sudah terlebih dahulu keluar mobil dengan tergesa-gesa. Farza kemudian memilih turun dan mengikuti Vebby dibelakangnya. Gadis itu menuju sebuah restoran. Farza menyerkit bingung, mungkinkah calon istrinya itu lapar? Jika memang begitu dia tidak perlu heboh seperti tadi.

Namun kerutan didahi Farza semakin tercetak jelas saat Vebby bukannya menuju pintu masuk restoran tapi malah berlari ke area parkir yang ada disana. Dan seperkian detik kemudian nyawa Farza hampir melayang dari raganya saat melihat calon istrinya itu dengan nekat menghadang mobil yang hendak keluar dari parkiran tersebut.

Demi Tuhan, mobil itu sudah melaju dan Vebby dengan bodohnya menghadang mobil tersebut, untung saja sang pengemudi cakap dan segera mengerem mobilnya. Jika tidak, mungkin Vebby sudah akan terluka saat ini.

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang