"Siapa ya?" Tanya Vebby.
"Do you miss me?" Ucap suara berat diseberang membuat Vebby membelakakkan matanya. Sekarang dia mengenali pemilik suara berat ini. Dia menutup mulutnya sendiri.
"Aldric?" Tanyanya dengan suara parau.
"Yeah, it's me." Ucap orang diseberang sana, membuat ponsel yang dipengang Vebby jatuh ke lantai.
Vebby tidak memperdulikan ponselnya yang jatuh. Air matanya meluruh, rasa sakit itu kembali lagi. Rasa sakit yang diberikan kepadanya setelah ia sangat berharap kepada laki-laki tersebut.
Vebby kira dia sudah melupakan masa lalunya dan membuka lembaran hidup baru bersama Farza. Tapi ternyata dia hanya sedang menipu dirinya sendiri, dia tidak benar-benar melupakannya, dia hanya menyimpannya jauh di dalam lubuk hatinya.
Vebby menangis, membenci kenyataan bahwa hatinya masih saja bergetar hanya dengan mendengar suara laki-laki tersebut. Seharusnya dia tidak begini, dia tidak seharusnya merasakan getaran ini selain dengan suaminya. Harusnya hanya dengan Farza dia boleh merasa begini.
Vebby menangis sesegukan, ternyata dia masih belum sepenuhnya melupakan Aldric.
* * *
Farza yang baru pulang dari bekerja pun dikejutkan dengan pemandangan istri cantiknya yang duduk meringkuk memegang lututnya sambil menangis sesegukan. Dia berlari menghampiri Vebby.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanyanya panik.
Vebby yang menyadari kehadiran suaminya itu segera memeluk Farza erat. Menangis sejadi-jadinya di dalam dekapan suaminya itu. Rasa benci, kesal,takut dan perasaan bersalah menghantui dirinya sejak tadi. Dia membenci Aldric, dia juga sangat kesal dengan kehadiran laki-laki itu yang kembali mengusik hidupnya, namun dia pun takut jika perasaannya kepada Aldric belum juga berubah, begitupun dengan rasa bersalah kepada Farza yang mendominasi dirinya.
Vebby menangis, mengeratkan pelukannya pada suaminya. Jas yang dipakai Farza bahkan sampai sangat basah karena air mata Vebby. Namun suaminya itu tetap diam, tidak lagi menanyakan alasannya menangis dan hanya menunggu sambil mengelus punggung Vebby untuk memenangkannya. Farza masih sama, suaminya itu tidak pernah memaksa dirinya untuk memberi tahu apa yang sedang terjadi kepadanya kecuali Vebby sendiri yang mengatakannya.
Mendapatkan perlakuan seperti itu justru membuat Vebby semakin menangis. Dia merasa sangat bersalah, secara tidak langsung dia sudah menghianati Farza, padahal suaminya itu begitu pengertian kepadanya. Tapi Vebby malah masih saja memikirkan Regan.
Sebenarnya Farza sangat terkejut mendapati istrinya yang sedang menangis. Ingin sekali dia mengetahui penyebabnya, namun istrinya itu lebih memilih diam. Jadi dia hanya akan menunggu seperti biasanya, sampai istrinya itu yang mengatakannya sendiri kepadanya. Dia tidak ingin memaksakan kehendaknya kepada Vebby.
"Saya minta maaf." Ucap Farza lirih membuat Vebby berhenti menangis. Dia yang sesegukan melepas pelukannya dan menatap suaminya itu penuh tanya.
"Apapun alasan kamu, saya yakin itu salah saya. Saya minta maaf." Ucapnya lagi sambil menangkup pipi Vebby yang basah karena air mata. Hati Vebby mencelos mendengar penuturan suaminya itu.
"Maafin saya." Ucapnya sekali lagi sambil mengecup kening Vebby cukup lama. Mendengar itu membuat hati Vebby sangat terluka. Dia tak kuasa menahan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PAPA Is A DUREN [ END ]
Chick-LitBudayakan follow sebelum baca. Lika liku hidup seorang Alea karena punya papah super keren walau sudah label duda. Duda keren , ganteng, dan kaya. Nggak ada cela sedikit pun. Sekali papah kedip ganjen, para kaum hawa merapat. Entah itu remaja yan...