Alea turun ke ruang makan setelah siap dengan seragam dan seperangkat alat sekolahnya.
" Pagi, pah. " Sapa Alea.
" Oh , pagi juga Alea. " Balas Farza sambil tersenyum.
"Gimana pah kumpulannya? Lancar? " Tanya Alea
" Kacau balau. Udah ah papa males bahasnya. " Kata Farza sambil mengibaskan tangan diudara.
" Pasti papah jadi bahan becandaan lagi ya haha. " Kata Alea sambil tertawa melihat raut wajah papahnya.
" Udah diem deh. Daripada itu, gimana belajar nya sama bu vebby? " Tanya Farza.
"Belajar? Belajar apa? " Tanya Alea bingung.
"Hah? Belajar apa kata kamu? Gimana sih Alea, katanya kamu mau les privat sama bu Vebby, kok bisa malah tanya belajar apanya? " Kata Farza heran.
"Ga pernah tuh Alea les sama bu Vebby. Papah kan ga kasih ijin. " Kata Alea santai.
"Kata siapa? Kapan papah bilang gitu? "
"Ga pernah sih, tapi waktu itu Alea tanya ke papah, tapi papah bilang nanti soalnya lagi sibuk nonton. " Jelas Alea.
"Ya harusnya kamu bilang lagi dong Alea. Penilaian akhir semester itu tinggal sebulan lagi. Masa nilai kamu mau anjlok lagi? Mau ditaro mana muka papa ini Alea. " Kata Farza.
"Ya di taro kepala lah, masa di sikut. " Kata Alea enteng.
"Alea, papah serius. Kalo nilai kamu anjlok lagi, eyang pasti bakalan marah besar, mamah kamu juga pasti bakal protes ke papah, mereka taunya papah ga bener didik kamunya. Kamu tau kan eyang itu orangnya gimana? Kamu janji sama eyang taun lalu mau perbaikin nilai kamu, nyatanya apa? Semester kemaren nilai kamu terjun bebas. Kali ini kalo keulang kejadian yang sama, eyang pasti bakal suruh kamu buat tinggal dirumah eyang. Kamu bilang kamu benci rumah itu kan? Terus gimana coba? Nanti papah bilang sama bu vebby, pokonya kamu ga boleh keluar malem, kamu harus belajar. Kita kejar pelajaran yang ketinggalan, waktu nya tinggal sebulan lagi. Kita nggak punya banyak waktu. " Kata Farza.
"Tapi pah, Alea banyak janji sama-sama temen-temen. " Kata Alea tidak terima.
" Alea dengar, papah minta buat sebulan ini aja kosongin jadwal kamu ya. Nggak cuman kamu yang nggak mau tinggal di rumah eyang, papah juga nggak suka kamu tinggal disana. Papah lakuin ini semua karena papah sayang sama Alea. Alea ngerti kan? "
"Iya Alea ngerti pah. " Kata Alea.
"Paling nggak dapetin tiga besar ya? Papah nggak butuh kamu juara paralel, itu udah cukup buat papah. "
" Iya pah Alea usahain. "
Vebby yang baru keluar kamar setelah selesai bersiap-siap menghampiri Farza dan Alea.
"Pak saya berangkat dulu ya. " Kata vebby berpamitan kepada Farza.
"Bentar, veb. Duduk dulu, saya mau ngomong penting sama kamu. " Kata Farza serius.
"Ada apa gerangan ini? Kok tiba-tiba serius gini? Nggak lagi kesambet kan ya? " Vebby membatin, dia mulai waspada.
"Aduh gimana ya pak, saya kalo nggak berangkat sekarang nanti telat, saya harus tunggu taksi juga. " Kata vebby berusaha kabur, pasalnya situasi sekarang ini aneh. Dia tidak pernah melihat Alea dan Farza memasang muka serius seperti akan memakan orang hidup-hidup.
"Nggak papa bu, nanti biar berangkat nya bareng kita aja, iya kan pah? " Tanya Alea yang diangguki oleh Farza.
Vebby pun mau tidak mau duduk. Liatlah Farza saat ini, sikapnya benar-benar, wah sok serius sekali, itu yang ada di pikiran vebby.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PAPA Is A DUREN [ END ]
ChickLitBudayakan follow sebelum baca. Lika liku hidup seorang Alea karena punya papah super keren walau sudah label duda. Duda keren , ganteng, dan kaya. Nggak ada cela sedikit pun. Sekali papah kedip ganjen, para kaum hawa merapat. Entah itu remaja yan...