#24

1.1K 72 1
                                    

Vebby masuk kedalam rumah. Kondisi rumah menjadi sepi karena warga sudah kembali ke pos ronda dan Alea masih berada dirumah Vanessa.

Dilihatnya Farza yang duduk disofa sambil meletakkan punggungnya ke sofa. Kondisinya sangat mengenaskan sekali. Air mata Vebby kembali turun tanpa diminta saat melihat kondisi Farza. Segera Vebby menuju dapur untuk mengambil es batu untuk mengompres lebam Farza dan kotak P3K untuk mengobati lukanya.

"Pak." Panggilnya lirih dan seraya duduk di samping Farza.

" Maafin saya ya. Ini semua gara-gara saya hiks." Kata Vebby sambil terisak.

Farza megakkan badannya dan menatap Vebby dalam. "Ini bukan salah kamu. Ini salah saya sendiri." Katanya sembari menghapus air mata Vebby. Vebby membeku ditempatnya, dia tidak mengira Farza akan menghapus air matanya alih-alih memarahinya.

"Yang harusnya minta maaf itu saya. Dari awal harusnya saya tanya dulu pendapat kamu, bukan malah bertindak seenaknya." Kata Farza sambil menangkup pipi Vebby seraya menghapus air matanya yang terus menetes.

"Tapi tetep saya yang harus minta maaf. Saya yang buat bapak jadi dipukuli begini." Vebby masih terus terisak.

Grep

Vebby menegang ditempatnya. Farza memeluknya erat, sambil menaruh dagunya dipundak Vebby.

"Bodoh!" Ucapnya setelah lama terdiam.

"Apa? " Tanya Vebby di sela-sela tangis dan juga rasa terkejutnya.

"Ini bukan saatnya kamu minta maaf ke saya. Harusnya kamu marah ke saya. Kamu bebas caci maki saya dan luapin amarah kamu. Itu yang harusnya kamu lakuin sekarang." Kata Farza dalam pelukannya.

"Tapi untuk apa?" Vebby tidak ingin marah, karna hal itu hanya akan menambah rumit masalahnya.

"Untuk segalanya." Ucap Farza.

"Segalanya? " Tanya Vebby bingung sambil sesegukan.

"Iya. Segalanya. Untuk saya yang seenaknya ingin menikahi kamu. Untuk saya yang dengan bodohnya menuduh kamu selingkuh tanpa mendengar penjelasanmu dulu. Untuk saya yang memukul kakakmu padahal dia tidak salah apapun. Dan juga.. " Farza menghentikan ucapannya.

" Dan juga apa? " Tanya Vebby penasaran.

Farza menarik napasnya dalam dan melanjutkan ucapannya " Dan juga untuk saya yang bodoh dan menyembunyikan perasaan saya." Vebby seakan tidak percaya mendengar perkataan Farza barusan.

Kemudian Farza melepas pelukannya. Dia menatap dalam mata indah gadis di hadapannya itu. Dan..

Cup

Vebby membelakakkan matanya karena apa yang dilakukan Farza kepadanya. "Saya cinta. Saya cinta banget sama kamu." Farza mengucapkan itu setelah mengecup bibir Vebby sekilas. Vebby terkejut bukan main ditempatnya. Kesadarannya seakan melayang entah kemana.

Setelah lama terdiam, kemudian Vebby tersadar.Vebby semakin terisak. Perasaannya bercampur aduk saat ini. Kalimat singkat yang diucapkan Farza itu selalu ditunggunya selama ini. Dia tidak menyangka akan mendengarkannya hari ini.

Dia bahagia. Perasaannya ternyata terbalaskan. Farza juga mencintainya, sama seperti dirinya yang mencintai laki-laki itu.

"Veb." Panggilnya.

"Iya? "

"Saya panggil kamu adek boleh? " Tanya Farza penuh harap sambil menangkup pipi Vebby. Vebby mengangguk sambil tersenyum.

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang