#35

1K 54 1
                                    

Setelah kejadian Vebby menangis tadi akhirnya mereka berdua memilih pulang kerumah Farza. Disana masih sepi karena Alea masih belum pulang sekolah. Anak Farza itu bilang akan pulang kerumah karena sudah seminggu dia berada dirumah ibunya.

Dan tentu saja kakaknya tidak akan tinggal diam membiarkan mereka berduaan dirumah Farza dengan tenang. Dia sengaja mengutus tuyulnya yang selalu melekat dengan Farza untuk menjadi pengganggu agar mereka tidak bisa mesra-mesraan.

"Omm~ Nau mau itu!" Ucap Naura mulai meminta ini itu kepada Farza yang masih sibuk memakan makanan yang di pesannya tadi. Karena mereka tidak jadi makan siang direstoran yang mereka kunjungi tadi karena insiden Vebby yang tiba-tiba kabur dan menangis,akhirnya mereka lebih memilih delivery saja.

"Shttt! Om-nya biar makan dulu. Sama tante kan bisa." Ucap Vebby kesal karena Naura tidak membiarkan Farza istirahat padahal laki-laki itu baru saja pulang dari rumah sakit. Balutan di lengannya saja masih baru dibuka.

"Iya Naura. Om makan dulu ya. Kamu sama tante dulu sebentar." Ucap Farza sambil menatap Naura yang duduk diruang TV sementara dia sedang menyantap makanannya dimeja makan.

"Tapi om-" Naura baru saja ingin protes tapi langsung dihentikan Vebby.

"Diem deh. Mending ikut tante aja yuk. Di rumah sebelah ada cogan yang nggak jauh umurnya sama kamu. Nau mau liat kakak cogan nya nggak?" Ucap Vebby mengiming-imingi ponakannya agar masuk kedalam hasutannya dan mau menjauh dari Farza sebentar.

"Mau! Nau mau liat kakak cogannya!" Ucapnya semangat membuat Vebby tersenyum penuh arti. Ternyata mudah sekali mengelabui tuyul satu ini, tinggal disodori cowok ganteng saja dia langsung lupa segalanya.

"Yuk tante gendong. Disana kakak gantengnya ada dua loh, mereka kembar. Campuran orang luar lagi, kalau Nau pacaran sama mereka nanti bisa perbaikan keturunan loh. Daripada sama om Farza yang tua bangka bau tanah kan." Ucap Vebby mengompori keponakannya itu membuat si empu berbinar saking senangnya sementara Farza mendengus kesal mendengar ucapan calon tunangannya itu. Sorry aja nih ya, dia itu bukannya tua, lebih tepat disebut dewasa. Lagian mana ada dia bau tanah? Dikira dia itu bangkotan apa?!

"Nau mau! Om Farza buat tante aja. Nau nggak suka lagi." Ucap Naura semangat membuat Vebby menepuk jidatnya.

"Lah om Farza kan emang punya tante! Sejak kapan jadi punya kamu." Ucap Vebby kesal.

Tanpa berlama-lama Vebby segera keluar pagar untuk mengunjungi rumah teman gosipnya saat berbelanja sayuran dulu. Kebetulan sekali istri pak Dimas, tetangga samping rumah Farza sedang berada di teras bersama kedua orang cucunya. Yang Vebby tau, putra pak Dimas yang dapat istri orang luar itu tinggal disini kalau sedang berkunjung ke Indonesia.

Melihat dua bocah laki-laki yang berlari kesana-kemari itu membuat Naura tersenyum sumringah.

"Tante! Liat. Itu kakak-kakak cogannya." Ucap Naura sambil menepuk-nepuk pundak Vebby agar mempercepat langkahnya.

"Siang bu Dimas. Apa kabar? Masih inget saya nggak?" Sapa Vebby kepada ibu sosialita didepannya ini yang tengah sibuk menscroll media sosialnya. Dia meletakkan ponselnya dan mendongkak sambil tersenyum menatap Vebby.

"Inget dong! Calon nyonya samping rumah kan?" Ucap istri pak Dimas itu sambil terkekeh.

"Waduh bu Dimas kok tauan aja?" Ucap Vebby tertawa.

"Tau dong. Undangannya aja udah nangkring di rumah saya. Satu komplek gempar banget loh denger kabar mas Farza mau kawin lagi." Ucapnya sambil memulai kebiasaannya jika kumpul bersama tetangga, yaitu menggosipi apa yang sedang terjadi.

"Ah masa iya bu? Saya nggak nyangka loh."

"Iya, saya serius." Kata bu Dimas.

"Tente." Bisik Naura ditelinga Vebby.

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang