#36

895 53 0
                                    

Vebby duduk didepan cermin sambil memandangi penampilannya. Dia tersenyum puas dengan apa yang dipakainya. Dia tampak sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kecantikannya bertambah berkali-kali lipat.

Vebby sangat bahagia saat ini. Akhirnya saat itu tiba, saat yang sudah lama ditunggu Vebby dan juga Farza untuk meresmikan hubungan mereka. Malam ini Vebby akan resmi menyandang status sebagai tunangan Farza. Dia benar-benar tidak sabar menunggunya. Tinggal sebentar lagi sampai acara pertunangannya dimulai.

Saat ini dia sedang berada di kamar tamu rumah orang tua Farza. Dibawah sangat sibuk, Ibu Farza beserta para tante Farza dan juga tantenya sedang sibuk mengecek segala keperluannya, untuk memastikan tidak ada yang kurang. Para tamu undangan akan datang sejam lagi.

Vebby menengok saat mendengar pintu kamarnya diketuk. Dari balik pintu muncul Farza yang membawakannya makanan dan juga minuman. Sejak tadi Vebby belum makan ataupun minum, dia lupa akan hal itu. Mungkin saking bahagia dan gugupnya dia sampai tidak memperdulikan hal penting tersebut.

Farza menyunggingkan senyumnya, dia menatap takjub Vebby dari atas sampai bawah.

"Cantik." Ucapnya sambil menatap lurus kearah Vebby yang juga sedang menatapnya. Mendengar itu sontak membuat Vebby tersipu malu. Padahal Farza hanya mengatakan satu hal sambil menatapnya, tapi efeknya benar-benar luar biasa bagi Vebby. Apalagi saat ini Farza terlihat saaangat tampan dengan balutan celana bahan dan juga tuxedo yang dikenakannya.

"Makan dulu ya. Daritadi siang kamu belum makan." Ucapnya sambil mengelus surai Vebby lembut.

"Jangan mas." Ucap Vebby menghentikan tangan Farza.

"Loh kenapa?" Tanyanya heran. Pasalnya Vebby tidak pernah yang namanya menghentikannya ketika dia mengelus atau mengacak-acak pucuk rambutnya.

"Nanti rusak. Ini udah ditata daritadi. Malu kalo nanti berantakan, tamu kita bisa salah bedain mana singa ragunan atau mana yang calon tunangan kamu." Ucap Vebby membuat Farza terkekeh.

"Kalo singa nya kaya kamu, mas mah embat aja." Kata Farza membuat Vebby mengerucutkan bibir sebal.

"Jangan mancing-mancing deh dek. Saya udah tahan dari tadi."

Vebby menyerkit heran, "Hah? Mancing apa?" Tanya Vebby bingung melihat raut masam Farza.

"Itu!" Tunjuk Farza kepada bibir Vebby. "Ngapain coba dimoyong-monyongin? Jangan mulai deh. Kalo saya khilaf dandanan kamu bisa rusak semua nanti." Ucap Farza sambil cemberut.

"Idih, itu mah mas yang pikirannya kotor mulu." Ucap Vebby sambil terkekeh. "Mana berani saya mancing-mancing mas sekarang ini. Yang ada keluar nanti dandanan saya bisa kaya badut ancol kalo masih nekat." Ucap Vebby sambil memakan makanan yang dibawa Farza tadi.

"Dek satu kali aja ya?" Ucap Farza tiba-tiba membuat Vebby menengok kearah tunangannya itu. "Udah lebih dari seminggu loh kita nggak ciuman." Ucap Farza sambil memberengut. Pikirannya jadi melayang pada hari-hari menyebalkan menjelang hari pertunagannya. Selama ini Farza disibukkan dengan mengurus Naura yang sedang kasmaran dengan cucu tetangga sebelah rumahnya. Dia yang harus sibuk membujuk anak calon kakak iparnya itu untuk pulang kerumah. Mengesalkan sekali.

"Nggak bisa. Mas mah nggak cukup sekali." Ucap Vebby sudah bisa menebak akal bulus dari calon tunangannya itu.

"Yahhh. Padahal saya nganterin makanan biar dikasih hadiah sama kamu." Ucapnya menatap Vebby dengan lesu.

Vebby menghela napas berat melihat kelakuan calon tangannya itu. "Cium pipi aja mau?" Tawar Vebby akhirnya membuat senyuman Farza kembali. Dia mengangguk cepat.

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang