#34

883 62 0
                                    

Yuhuuu aku update lagi☺
Jangan lupa teken bintang ya:))
Yang mau aja, author nggak maksa:v

Seminggu berlalu, dan hari ini Farza sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Dia melakukan masa pemulihan dirumah dan kontrol kedokter sampai dinyatakan sembuh total.

Vebby membantu mengemasi barang-barang Farza. Sementara itu Farza memperhatikan calon tunangannya itu dengan seksama.

"Kamu kalo lagi serius begitu jadi keliatan cantik banget." Kagum Farza membuat Vebby berdecak. Sejak seminggu dia menemani Farza disini laki-laki itu selalu saja mencari-cari kesempatan untuk menggombalinya.

"Jadi kalo nggak serius aku jadi nggak cantik banget?" Tanya Vebby sambil menengok kearah Farza sekilas.

"Cantik bangetnya cuman kalo lagi serius ya?" Tanya Vebby lagi.

"Enggak. Kamu cantik banget setiap saat." Kilah Farza membuat Vebby tersenyum, sudah dia tebak apa yang akan Farza katakan kepadanya. Sudah sering dia memberi pertanyaan jebakan begini, dan jawaban yang hampir sama seperti itu selalu keluar dari mulut Farza.

"Dasar. Gombal mulu kerjaannya." Ucap Vebby sambil menenteng tas yang berisi barang-barang Farza yang tadi dirapihkannya.

"Yuk pulang." Ajaknya yang diangguki Farza.

"Mami bilang sekalian suruh mampir ke toko perhiasan buat milih cincin pertunangan mas." Ucap Vebby lagi membuat Farza mengendus sebal. Mami nya itu memang tidak bisa diganggu gugat. Padahal dia baru keluar dari rumah sakit setelah seminggu dirawat.

"Padahal saya baru aja keluar." Ucapnya sambil menghela napas.

"Yang sabar ya mas. Turutin aja lah daripada nanti kamu diamuk lagi kaya seminggu yang lalu." Ucap Vebby. Ingatan Farza jadi melayang pada kejadian seminggu yang lalu dimana dia baru saja siuman pasca operasi tapi maminya malah memarahinya habis-habisan. Bukannya ketika sakit harusnya disayang, ini dia malah makin dihardik karena hampir membuat pertunangannya ditunda, padahal undangan sudah disebar kepada sanak saudara oleh maminya.

"Iya saya juga ngerti." Farza pasrah dan masuk kedalam mobil sementara Vebby lebih dulu menaruh tas Farza dibangku belakang dan duduk dibangku pengemudi.

Tanpa berlama-lama lagi, Vebby segera menuju ke toko perhiasan yang sudah diberitahu oleh Inka. Inka bilang itu toko milik sahabatnya, dan dia sudah memesan beberapa koleksi perhiasan keluaran terbaru disana. Farza dan Vebby hanya tinggal memilih salah satunya.

Setelah sampai disana dia segera memasuki toko mewah tersebut. Didalam dia melihat Inka yang melambaikan tangan kearahnya, sepertinya Inka sudah menunggu daritadi.

"Kok baru dateng sih? Mami udah nungguin daritadi tauk." Ucap Inka.

"Maaf mi. Tadi dijalan kejebak macet." Ucap Vebby sekenanya. Karena memang begitu adanya, tadi mereka memang sempat terjebak macet yang panjang jadi wajar jika sampai disini cukup memakan waktu.

"Yaudah nggak papa. Ini temen mami udah siapin cincinnya. Coba kalian liat-liat dulu mana yang sekiranya kalian suka." Ucap Inka sambil menunjuk cincin-cincin yang berjejer rapih diatas etalase.

"Hai tante, lama nggak ketemu." Sapa Farza saat melihat teman mamanya yang berdiri dibalik etalase.

"Iya yah, tante udah jarang ketemu kamu. Abis kamu sibuk mulu sih, nggak sibuknya kalo mau nikah doang." Ucapnya sambil tertawa.

"Ah tante bisa aja. Ini calon tunangan saya tan." Ucap Farza sambil memegang pundak Vebby. "Veb, kenalin ini tante Rashi temen arisan mami." Ucap Farza lagi.

"Halo tante, saya Vebby." Kata Vebby memperkenalkan diri.

Perempuan paruh baya tersebut tersenyum ramah sambil berkata kepada Farza, "Good catch, son."

MY PAPA Is A DUREN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang