Setelah insiden di kantin yang menimpa Alea, gadis itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Karena tak lama setelah Alea mengaduh sakit pada bagian perutnya, gadis itu kemudian kehilangan kesadaran.
Semua orang yang ada dikantin merasa panik terutama Vebby yang sudah gemetar ketakutan karena Alea tetap diam meski Vebby sudah mencoba untuk memanggilnya berkali-kali, gadis itu tidak merespon panggilannya.
Alea buru-buru dilarikan kerumah sakit dengan bantuan Aldric. Vebby tidak punya pilihan lain selain menerima bantuan dari Aldric, karena saat itu sedang dalam kondisi darurat. Apalagi Farza sedang ada diluar kota.
Setelah sampai dirumah sakit Alea langsung ditangani oleh dokter. Setelah menjalani pemeriksaan Alea diduga mengalami trauma abdomen jenis tumpul. Kondisinya tidak begitu parah sampai harus dilakukan tindak operasi. Alea akan dirawat dirumah sakit sampai dokter memperbolehkannya pulang.
"Kamu akan tetap disini?" Tanya Vebby kepada Aldric yang tak kunjung pergi.
"Kenapa memangnya jika aku disini?" Tanya Aldric yang seolah-olah menutup mata akan ketidaknyamanan yang sedari tadi Vebby tunjukkan.
Mantannya itu tetep duduk di sofa yang disediakan diruang inap Alea sementara Vebby duduk di bangku dekat brankar Alea.
"Sebaiknya kamu pulang." Ucap Vebby yang sudah sangat jengah dengan Aldric yang sama sekali tidak peka dengan kondisinya.
"Tidak, aku masih ingin disini." Ucapnya yang membuat Vebby benar-benar ingin memukulnya.
"Untuk apa? Kamu kan tidak punya urusan apapun disini."
"Kata siapa aku tidak punya urusan disini?" Tanya Aldric sambil tersenyum. "Kamu kan ada disini. Jadi tentu saja itu menjadi urusanku." Lanjutnya.
"Aldric, please. Aku sudah menikah. Tolong jangan menggangguku lagi." Ucap Vebby serius.
"Jangan membohongi dirimu sendiri. Aku tau kamu masih memiliki perasaan padaku. Aku pun tau suamimu itu tidak akan pernah bisa menggantikanku di hatimu." Ujar Aldric yakin.
Vebby terdiam. Yang dikatakan Aldric tidak sepenuhnya salah. Tapi itu juga tidak sepenuhnya benar.
Memang benar jika Vebby mungkin masih memiliki rasa yang tersisa untuk Aldric, tapi tetap perasaannya kepada Farza jauh lebih besar. Bahkan Vebby sendiri tidak bisa untuk menggambarkan seberapa besar dia mencintai suaminya. Karena tidak akan ada hal yang bisa dijadikan tolak ukur untuk itu.
"Aku mencintai suamiku. Aku sangat sangaat mencintainya. Kamu tidak akan pernah bisa mengerti seberapa besar cintaku untuk dirinya." Ucap Vebby sambil menatap lurus kearah Aldric yang nampak terkejut.
Wajah pria itu berubah, terlihat sekali kekecewaan menghiasi wajah tampannya. Dia terdiam, tidak merespon ataupun menyangkal ucapan Vebby seperti bisanya. Dia termenung, jujur saja ini masih terlihat seperti mimpi buruk baginya.
Suasana mendadak suram. Keheningan pun tidak terelakkan. Baik Vebby maupun Aldric tidak ada yang berencana memecah keheningan itu. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
BRAK
Tiba-tiba pintu terbuka dengan keras. Baik Vebby maupun Aldric langsung menoleh kearah sumber suara. Disana terlihat Farza berdiri dengan tampilan yang sangat berantakan. Wajahnya terlihat sangat khawatir dan tubuhnya dipenuhi dengan peluh keringat.
"Mas." Panggil Vebby ketika Farza langsung menghampiri brankar Alea.
"Gimana keadaannya?" Tanyanya dengan suara tersendat. Vebby yakin suaminya itu sangat panik dan langsung datang kemari setelah mendengar kabar tentang Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PAPA Is A DUREN [ END ]
ChickLitBudayakan follow sebelum baca. Lika liku hidup seorang Alea karena punya papah super keren walau sudah label duda. Duda keren , ganteng, dan kaya. Nggak ada cela sedikit pun. Sekali papah kedip ganjen, para kaum hawa merapat. Entah itu remaja yan...