Tolong biar bacanya tambah khusyu jempolnya tempelin ikon bintang dulu ya kawan² sekalian 😄 biar tambah semangat juga nulisnya:))----------
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Vebby mengutak-atik ponselnya mencari nama Farza disana. Setelah menemukan kontaknya segera dia tekan ikon panggil. Tak beberapa lama panggilan tersambung, suara Farza terdengar diseberang sana.
"Mas dimana? Saya udah siap ini, katanya mau berangkat jam delapan, ini udah jamnya loh. Mas masih belum disini, saya udah dandan daritadi." Ucap Vebby.
"Iya sebentar dek. Ini saya mau ke garasi ngambil mobil. Tunggu sebentar ya. Ini mami juga daritadi nelponin saya mulu." Keluh Farza diseberang. Sedaritadi baik Vebby maupun maminya selalu menelpon, menanyakan kapan Farza datang.
"Yaudah cepetan. Keburu mas Evans nggak mood lagi, saya ijinnya susah loh." Vebby mengikatkan Farza agar tidak lupa bagaimana labilnya Evans. Kakaknya itu walaupun sudah tua kelakuan moody-an nya itu benar-benar susah sekali dihilangkan.
"Iya ini saya on the way." Kata Farza.
"Yaudah saya tutup." Kata Vebby sambil mengakhiri panggilannya.
"Si Farza mana? Kok belum keliatan batang idungnya? Nggak jadi?" Evans yang baru kembali dari dapur memborong pertanyaan kepada Vebby.
"Ya jadi lah. Mas Farza lagi dijalan." Kata Vebby sambil kembali duduk disofa ruang tamu.
"Dih kalo mas jadi kamu mah males kalo suruh nungguin. Biasanya cewek yang ditungguin cowoknya, bukannya sebaliknya. Mauan kamu sama cowok hobinya ngaret begitu." Ejek Evans. Dia memang masih tidak suka dengan Farza, apalagi kesan pertama pertemuan mereka benar-benar buruk.
"Biarin. Mas tuh bisanya julid-in mas Farza mulu. Nggak cape apa?" Ucap Vebby kesal.
"Loh yang mas bilang kan fakta. Mas mah nggak niat julid." Ucapnya sambil mengendikkan bahu.
"Tolong sadar diri mas, dulu kamu juga gitu. Udah telat dua jam, alesannya ketiduran lagi. Masih mending Farza." Bela Yoda yang sedari tadi menonton perdebatan dua kakak beradik tersebut.
"Waduh malah buka aib lagi. Nggak boleh gitu dek." Ucap Evans dengan muka masamnya. Padahal dia sedang asik-asiknya menjulidi calon adik iparnya.
"Tuh dengerin. Sadar diri dulu kalo mau ngomong." Ujar Vebby penuh kemenangan.
Tak lama suara deru mesin mobil yang berhenti didepan rumah Evans membuat Vebby segera berlari keluar.
Setelah Vebby keluar dilihatnya Farza yang baru turun dari mobil dan menghampirinya.
"Mas lama!" Ucapnya ketika Farza sampai disampingnya.
"Maaf dek. Sekarang berangkat yuk, mas masuk ijin dulu sama mas Evans." Katanya sambil mengelus rambut Vebby.
Entahlah, Farza seakan mempunyai hobi baru. Setiap bertemu dengan Vebby dia tidak tahan jika tidak mencium ataupun mengelus pucuk rambutnya. Aroma strawberry dari shampo yang dipakai Vebby sangat Farza sukai.
"Yaudah ayuk cepet." Kata Vebby sambil menggandeng lengan Farza sambil berjalan memasuki rumah.
Di dalam rumah ada Evans dan istrinya yang sedang duduk sambil senyam-senyum entah apa yang mereka bicarakan.
"Malam mas, mbak." Sapa Farza.
"Malem, Za." Balas Yoda sambil tersenyum.
"Jangan senyam-senyum!" Ucap Evans kesal. Evans memang terkenal sangat posesif dengan istrinya. "Kamu juga nggak usah nyapa-nyapa!" Ucapnya judes kearah Farza.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PAPA Is A DUREN [ END ]
ChickLitBudayakan follow sebelum baca. Lika liku hidup seorang Alea karena punya papah super keren walau sudah label duda. Duda keren , ganteng, dan kaya. Nggak ada cela sedikit pun. Sekali papah kedip ganjen, para kaum hawa merapat. Entah itu remaja yan...