Vebby mengerjap dalam tidurnya, silau sinar mentari berhasil mengusik tidur nyamannya. Dia membuka matanya, saat pertama kali membuka mata pandangan matanya tertuju kepada dada bidang seseorang yang tidak berbalut kain tepat didepan wajahnya.
"Aaaaaaaaaa astagfirullah!" Serunya kaget. Kemudian dia segera mendengak menatap rahang tegas pria yang sepertinya tidak asing dimatanya.
Vebby membelakkan matanya. Itu Farza! Farza tidur dengan bertelanjang dada memeluk dirinya. Tidak ada sehelai benang pun menutupi tubuhnya.
Tunggu! Ketika memikirkan Farza yang bertelanjang dada, dia langsung melihat dirinya sendiri dan mengecek dibalik selimut. Astaga! Mereka berdua ternyata telanjang bulat.
Kemudian Vebby menepuk jidatnya. Merutuki kebodohannya yang melupakan bahwa mereka sudah menikah kemarin. Jadi hal seperti ini harusnya wajar kan? Akhirnya dia menghela napas lega.
Namun sepertinya suara Vebby berhasil membuat tidur damai Farza terganggu. Dia membuka matanya, mengucek nya perlahan dan menatap Vebby dalam. Astaga penampilan berantakan suaminya itu benar-benar luar biasa seksi dimata Vebby.
"Berkah apalagi ini ya tuhan?" Vebby berteriak dalam hati saking senangnya. Apalagi saat Farza tersenyum kearahnya. Ingin sekali Vebby menciumnya lagi seperti semalam.
"Pagi." Ucapnya pelan sambil mengecup bibir Vebby sekilas. "Morning kiss." Ucapnya setelah itu.
"Kamu seksi banget dek." Ucapnya sambil tersenyum dan mengeratkan pelukannya di pinggang Vebby.
"Mas!" Seru Vebby saat Farza mulai mendusel-dusel di dadanya.
"Semalam kurang dek." Ucapnya tanpa rasa bersalah membuat Vebby memutar bola matanya malas.
"Kurang apanya? Saya baru tidur jam 5 pagi tau, karena kelakuan sapa coba saya begitu?" Tanya Vebby kesal. Bisa-bisanya Farza bilang begitu setelah membuatnya kelelahan bukan main. Bahkan saat dia melihat jam dinding yang tertera dikamar hotel mereka ternyata sudah menunjukkan jam 12.00 siang.
"Tetep aja." Rengeknya manja.
"Enak aja! Enggak ada yang namanya tambah jatah sekarang." Tegasnya sambil menatap lurus Farza yang memelas didepan.
"Kenapa?" Tanyanya polos.
"Kenapa masih tanya? Saya capek banget." Ucap Vebby memunggungi Farza.
"Tapi kan kamu istri saya." Ucapnya masih saja ngeyel.
Vebby menghela napas mendengar perkataan Farza. "Okey mas boleh lakuin lagi." Ucapan Vebby itu berhasil membuat Farza tersenyum lebar. "Tapi kalo mas mau tambah sekarang berarti nanti malam nggak usah ada jatah-jatahan segala." Senyuman Farza seketika luntur dari wajah tampannya. Dia merasa Vebby menerbangkannya tinggi-tinggi lalu menghempaskan nya secepat kilat ke bumi.
"Kalo gitu kamu nyiksa saya." Ucapnya lesu.
"Mas juga kalo begini, minta tambah-tambah mulu jatahnya emangnya nggak nyiksa saya?" Tanya Vebby membalas perkataan Farza membuat Farza mengerucutkan bibirnya.
"Mendingan kita mandi terus balik kerumah aja." Ucap Vebby yang diangguki patuh oleh Farza.
Farza mengekori di belakang Vebby yang berjalan ke kamar mandi. Vebby yang merasa Farza mengikutinya pun segera menghentikan langkahnya.
"Mas ngapain?" Tanyanya heran.
"Mau ikut mandi bareng." Ucapnya sambil tersenyum.
"Nggak. Nggak ada yang namanya mandi bareng. Saya tau akal bulusnya mas." Ucap Vebby yang paham betul arti senyuman Farza kepadanya. Ini pasti hanya akal-akalan Farza saja, sepertinya laki-laki dihadapannya ini masih belum menyerah juga. Dia masih berusaha mengkadali Vebby.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PAPA Is A DUREN [ END ]
ChickLitBudayakan follow sebelum baca. Lika liku hidup seorang Alea karena punya papah super keren walau sudah label duda. Duda keren , ganteng, dan kaya. Nggak ada cela sedikit pun. Sekali papah kedip ganjen, para kaum hawa merapat. Entah itu remaja yan...