Happy readding all♡
Typonya banyak bund
Setelah beberapa jam tak sadarkan diri, kini Kesya bangun dalam keadaan tangan terikat juga badan yang dililit tali dan terikat ke kursi. Seluruh tubuh termasuk wajahnya terasa sakit dan.. basah. Basah karena darah. Apa yang terjadi padanya? Dan siapa yang berani melakukan ini padanya? Ia mencoba mengingatnya tapi nyeri yang menyerang kepalanya membuatnya urung mengingat kejadian yang menimpanya.
Ia menatap sekililing, pandangannya masih saja buram.
"SIAPA YANG BERANI GINIIN GUE HAH?! KELUAR LO! DASAR PENGECUT! LAWAN GUE KALO LO GENTLE!" Teriaknya dengan penuh amarah.
Berkali-kali ia teriak, tetap tidak ada satu pun yang membalas teriakannya. Hingga ia menendang kursi dan barang-barang di sekitarnya bermaksud membuat kegaduhan agar si 'pengecut' menunjukkan wajahnya.
Tak lama kemudian, segerombolan pria berbadan besar masuk ke dalam ruangan yang diacak-acak oleh Kesya. Mereka hanya diam sambil menatap Kesya.
"Apa lo liat-liat!" Ketus Kesya kesal.
"Siapa yang giniin gue? JAWAB!" Pertanyaannya sama sekali tak digubris oleh para pria ini.
"Pada punya mulut gak sih?! Atau lo semua bisu?! JAWAB GU__."
"Hi girl." Sapa seorang laki-laki yang baru datang menggunakan topi dan masker.
Mata Kesya menyipit tajam berusaha mengenali siapa dia sebenarnya.
"Lo siapa?!" Bukannya menjawab, laki-laki itu malah tertawa.
"Gue?" Tanyanya balik dan membuka topi dan maskernya.
Sontak Kesya sangat terkejut. Bagaimana dia bisa...
"Masih inget gue?" Lanjutnya dengan seringai liciknya.
Deg
"L-lo? Lion?" Ucap Kesya terbata-bata.
"Yes i'm Lion. Why? Are you shocked?" Ucapnya mendengus yang melihat keterkejutan Kesya.
"Lo pikir gue selemah itu hah?!" Bentaknya tepat di depan wajah Kesya.
He is back! Ya dia Lion Arvy Danendra. Hm nama yang bagus, tapi tidak dengan sifatnya. Dia adalah orang yang sangat dipercaya oleh anggota Death Bloods karena ia adalah seorang mata-mata kelompok mafia ini. Dia juga orang pertama yang berani menyukai dan mengusik kehidupan Kesya. Padahal ia sudah tahu bahwa Kesya sudah memiliki kekasih yaitu Aldo. Lagi, dia juga anggota paling biadab di sana. Dengan beraninya ia melecehkan anggota lainnya. Perbuatannya tidak bisa Kesya maafkan. Karena hal inilah Kesya mengeluarkan Lion dengan tidak hormat.
Dari perlakuan yang ia dapati dari Kesya, membuatnya sakit hati dan ingin balas dendam padanya. Terlebih ia termasuk orang yang paling berjasa di Death Bloods, tapi itu sudah tidak ada harganya karena satu kesalahan fatal yang dibuatnya. Salah siapa coba?
"Apa lo yang ngelakuin ini sama gue?!" Tanyanya dengan tatapan kebencian.
"Hmm gak tahu." Balasnya acuh.
"Gak usah pura-pura lo! Gue tahu ini ulah lo kan?! Lo yang nyelakain gue sama.. A-Aldo kan?!" Sekarang baru Kesya ingat Aldo.
'Aldo dimana? Apa dia bernasib sama kayak gue? Ahh Lion sialan!' Batin Kesya.
"Aldo? Siapa dia? Pacar lo?"
"Hm." Gumamnya.
"Ohh jadi dia yang namanya Aldo. Dia yang bikin lo nolak gue? Dia yang bikin gue dikeluarin dari Death Bloods? Good. Sekarang gue bisa habisin lo berdua hahaha." Ucapnya sambil tertawa jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...