Sorry baru up
Typo bertebaran guys
"Om istirahat bentar dong Kesya capek nih." Keluh Kesya.
"5 menit." Jawab Rean singkat.
"Ok Om." Balas Kesya semangat. Meski hanya 5 menit tapi itu sangat berharga baginya saat ini.
"Baru segitu doang udah capek cemen banget si." Remeh Nathan yang datang membawa beberapa botol minuman dingin bersama Firly dan satu perempuan lagi.
"Terserah Nathan deh yang penting Kesya mau minum." Jawab Kesya yang ingin mengambil botol minuman itu namun ia kalah cepat dari Nathan.
"Ih kok diambil lagi sih gak niat yah. Yaudah Kesya ngambek." Rajuk Kesya memanyunkan bibirnya dengan pandangan melihat ke atas.
"Emang gue pikirin, lo bukan siapa-siapa gue juga."
"Dih jahat."
"Bodo." Rean hendak menegur Nathan namun Nathan memberikan kode padanya membuat Rean mengurung niatnya.
"Tega bener lo dah Than kasih aja napa."
"Berisik." Perempuan itu memutar matanya malas.
"Oh ya lo Kesya kan?" Tanya perempuan itu.
"Iya." Balas Kesya dengan senyuman.
"Salken gue Lucy."
"Gue Firly."
"Salken too, seneng bisa ketemu kalian. Kesya harap kalian bisa bantu Kesya ya."
"Kita pasti bantu lo." Jawab Lucy meyakinkan Kesya.
"Nathan bagi dong Kesya haus kalo Kesya gak minum Kesya dehidrasi dan kalo Kesya dehidrasi terus Kes___."
"Ssssttt." Potong Nathan dengan menempelkan telunjuknya di bibir Kesya agar Kesya berhenti berbicara. "Bawel banget si lo. Gue bakal ngasih minuman ini asalkan lo lawan gue dulu, gue mau tahu udah sejauh mana kemampuan lo." Lanjut Nathan.
"Tapi kan__."
"I don't accept rejection." Potong Nathan cepat. Kesya pun tidak bisa menolak perintah Nathan dan terpaksa mengiyakan Nathan.
"Jangan maksa Than dia baru latihan juga." Ingat Firly.
"Diem lo curut."
"Heh gondrong enak aja ngatain gue curut." Amuk Firly tak terima.
"Makannya diem gue potong juga tuh mulut ntar." Ancam Nathan dengan wajah datar. Lalu Nathan mengambil ancang-ancang untuk menyerang Kesya. Dengan perasaan was-was Kesya mengelak dari serangan itu karena ia masih takut.
Sudah beberapa kali serangan, Kesya masih tetap mengelak. Segesit apapun Kesya mengelak segesit itu pula Nathan menyerang. Sampai akhirnya Nathan mulai jengah karena Kesya tak kunjung melakukan perlawanan.
"Lawan gue Sya bukan cuma ngelak doang. Kalo gitu apa gunanya lo latihan."
"Kesya takut." Jawab Kesya yang memegang samurai dengan tangan bergetar. Senyum miring pun menghiasi wajah tampan Nathan ketika melihat Kesya membuat jantung Kesya rasanya berhenti berdetak. Senyuman itu sangat mengerikan baginya.
"Gue gak bisa jamin ya lo keluar tanpa luka." Lalu Nathan kembali menyerang Kesya, Kesya berhasil mengelak namun serangan berikutnya Nathan berhasil melukai lengan kiri Kesya hingga lengan bajunya sobek membuat Kesya meringis kesakitan. Tujuan Nathan menyakiti Kesya adalah suapaya Kesya mau melawannya, tapi ternyata perkiraannya salah. Kesya malah jatuh dengan air mata yang hampir turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...