MGIM-50

706 32 0
                                    

Happy readding!

Akhirnya mereka berhasil membunuh seluruh anak buah Hassel. Sekarang saatnya Kesya mencari Hassel. Ia dan yang lainnya pun mengecek setiap ruangan yang ada di bangunan itu. Dan hanya satu ruangan yang tersisa, Kesya harap Hassel ada di sana.

"OKE! GUE BAKAL BUNUH KESYA SEKARANG!"

BRAKK!

Semua yang ada dalam ruangan itu langsung menoleh. David sangat terkejut dengan kehadiran Kesya, pasti Kesya mendengar apa yang ia katakan tadi.

Begitu juga dengan Hassel, ia kaget ketika Nita ada di antara mereka. Sudah bertahun-tahun ia tak bertemu mantan kekasihnya itu. Selama ini ia hanya melihat dari jauh, itupun karena ia bersama dengan Kesya. Tapi ada satu hal yang membuatnya heran.. Nita sudah bisa berjalan?

Dan Nita juga menatap Hassel dengan sorot mata tajam. Kejadian di masa lalu kembali terlintas di benaknya.

"Om?" Kesya yang mendegar David berucap seperti itu tak menyangka.

"Kesya.. bukan gitu maksud om. Om bisa jelasin ke kamu tentang ini semua." David mencoba menjelaskan tapi, tatapan mengintimidasi dari Rean, Bima, dan yang lainnya membuatnya diam tak berkutik.

"Kesya gak nyangka, ternyata selama ini om sekongkol sama bajingan ini?" Air mata Kesya hampir saja jatuh. Hatinya terasa nyeri sekali. Kenapa orang yang ia percaya harus berkhianat?

"David.. saya kira kamu adalah orang baik, tapi ternyata.. kamu sama saja seperti pengecut!" Sambar Nita menyorot tajam pada manik mata David.

"Pengkhianat lo Vid!" Rean begitu kecewa pada sahabatnya. Kenapa ia bisa seperti ini?

Sedangkan Bima tak berbicara satu patah kata pun, ia mencoba mencari sisi kebohongan dari David. Namun nihil, ia merasa David melakukan ini bukan dari kemauannya.

"Hahaha Kesya, liat kan kalau banyak yang pengen kamu mati? Contohnya David, dia yang selama ini berpihak pada kamu, sekarang malah ada di pihak saya." Sahut Hassel.

"Ini bukan salah David! Mereka yang maksa David jadi kek gini!" Pekik Alana-istri David.

Jleb!

"AKHHH!" Clara yang kesal, tanpa aba-aba langsung menusuk perut Alana dengan belati yang sedari tadi sudah berada di tangannya.

"TANTE!"

"ALANA!" Di saat Kesya ingin menolong Alana, Hassel terlebih dahulu mencegahnya.

"Berani kalian maju selangkah, dia bakal bener-bener gue bunuh." Kata Clara tak berperasaan. David juga terpaksa berdiam di tempat agar Clara tak melakukan hal nekat pada istrinya.

Brukk!

Tiba-tiba ada lelaki yang baru masuk ke dalam ruangan ini.

"Lion? Hey, lo kenapa?" Tanya Kesya panik melihat kondisi fisik Lion yang megenaskan.

Wajahnya terdapat banyak luka, dada dan punggungnya juga penuh darah. Ditambah dia tidak memakai baju.

Aldo dan teman-temannya yang tak mengerti apa-apa hanya bisa diam melihat semua yang terjadi. Terlebih dengan kehadiran Lion di sini, dan juga Kesya yang tiba-tiba baik padanya.

"G-gue g-gak kuat.." Lirihnya dengan suara yang seperti bisikan saja.

"Lo semua bantu Lion, biar gue yang tanganin ini. Firly, lo obatin Lion." Titah Kesya.

Mereka akhirnya membawa Lion keluar dari ruangan untuk diobati.

DOR!

"ARGHH!" Tepat sasaran! Hassel menembak Rean di bagian dadanya. Bisa dipastikan umur Rean tinggal menghitung menit.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang