MGIM-28

834 36 1
                                    

Happy readding all

KRINGG...

Bunyi bel tanda jam belajar mengajar telah habis menggema di seluruh penjuru SMA Taruna. Inilah yang ditunggu-tunggu oleh siswa siswi di sana, akhirnya mereka bisa lepas dari pelajaran terakhir yang kebanyakan membosankan dan menyebalkan.

"Sya, lo pulang bareng gue aja ya?" Tawar Nathan lembut. Sekalian modus dikit, selagi si doi kagak ada.

"Sorry Than, gue mau ke RS dulu." Tolaknya dengan senyum tipis eh ralat, sangat sangat tipis.

Mendengar penolakan Kesya, mendadak Nathan merasa hatinya seperti ditusuk-tusuk ribuan belati tajam. Sungguh sakit. Meski Kesya bukanlah siapa-siapanya, tapi mengapa rasanya begitu sakit saat Kesya lebih memilih orang yang ia cinta dibanding dirinya? Bahkan lika-liku kehidupan Kesya, Nathan lebih tahu daripada Aldo. Apakah ia harus merelakan? Atau memperjuangkan? Ah sudahlah, biarkan takdir yang menentukan.

"Ohh yaudah kalo gitu gue duluan ya, bye." Pamit Nathan yang hanya dibalas kedipan 2 mata oleh Kesya.

"Syaaa, gue balik duluan gak apa-apa kan?" Tanya Leona yang sedang memasukkan beberapa buku ke dalam tas.

"Iya gak apa-apa kok, hati-hati ya." Leona tersenyum menanggapi ucapan Kesya.

Sekarang, Kesya berjalan menuju parkiran untuk menjemput mobilnya. Namun, sebelum sampai di parkiran, tiba-tiba ia dihadang oleh Clarasa cs. Mereka bertiga menatap Kesya tajam, terlebih Clara yang sepertinya memiliki dendam kesumat pada Kesya. Mendadak, semua yang melihat kedatangan mereka diam, ingin menyaksikan apa yang terjadi selanjutnya. Maklum lah baru bel jadi masih banyak yang belum keluar.

Terus ga ditegur apa ama guru? Ya gak lah, karena guru-guru liatnya mereka masih b aja. Nahh pas tuh guru udah pergi baru noh si Clara cs bikin ulah.

"Heh pembawa sial! Gara-gara lo Aldo jadi masuk rumah sakit kan!" Sarkas Clara yang berada tepat di depan Kesya sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Lo tuh gak pantes jadi pacarnya Aldo tahu gak!" Sambar Adrissa dan langsung mendorong bahu Kesya hingga ia sedikit terhuyung ke belakang.

Merasa ketenangannya sudah sangat terusik, Kesya menatap mereka tajam. Namun, emosinya masih bisa dikontrol. Siapapun yang melihat sorot tatapan Kesya akan takut dibuatnya.

"Bener tuh! Gue heran deh sama lo, kok bisa ya lo itu jadi pacarnya Aldo. Apa sih yang udah lo kasih ke dia hm? Aneh aja gitu kan, cewek kampungan kaya lo bisa bersanding sama most wantednya Taruna. Terus-terus, lo itu udah berubah loh dari yang dulu. Sejak perubahan lo, lo punya segala sesuatu yang bisa dibilang mewah lah ya. Dapet duit dari mana lo?! Gue yakin, lo pasti jual diri kan? Hahaha tahu gue mah. Cewek murahan kaya l___."

Bugh

"AWWSHH... GILA LO YA! BERANI LO SAMA GUE HAH?!" Amarah Clara memuncak saat Kesya menendang perutnya cukup kuat hingga ia terjatuh ke lantai.

Plakk

Dengan berani, Crisilla menampar pipi Kesya tanpa mengingat wajah Kesya yang sudah memerah menahan amarah.

"Berani lo tendang Clara?! Gak usah belagu deh lo! Mentang-mentang lo pacarnya Aldo, lo berani giniin Clara?!" Bentak Crisilla. Sedangkan Kesya malah menyeringai jahat. Lalu...

Plakk

Bugh

Bugh

"A-ampun Sya." Lirih Crisilla tak kuasa menahan pukulan Kesya pada wajah dan perutnya. Semua orang yang melihat kejadian itu takjub pada Kesya. Pasalnya selama ini Kesya adalah gadis lugu yang selalu menjadi korban bullying Clara cs. Dan sekarang? Dia yang jadi orang pertama yang bisa berbuat lebih ke Clara cs.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang