MGIM-9

2.5K 120 0
                                    

WARNING!! TYPO BERTEBARAN GAEZZZ

"Ok Kesya akan coba."

"Anak pinter." Puji Rean.

"Kapan kita mulai latihannya?" Tanya Kesya datar.

"Setelah kamu mendaftar sekolah, saya mau kamu urusi urusan sekolah kamu dulu baru kita latihan. Saya nggak mau kamu jadi anak yang bodoh seperti Hassel." Kesya tersenyum miring.

"Ya sudah kamu boleh pulang ini nomor telpon Om. Kalau kamu sudah siap kamu telpon saja Om." Ucap David sambil menyerahkan secarik kertas berisikan nomor telponnya.

"Ok makasih Om." Ucap Kesya lalu pergi dari cafe itu.

~♥~

Di rumah, Kesya memikirkan keputusannya tadi. Dia berpikir apakah ia tidak salah memilih langkah? Ia takut semuanya jadi kacau. Apalagi ia akan dikatih bermain senjata tajam, membayangkannya saja sudah membuat Kesya bergidik ngeri.

Beberapa minggu lagi ia akan mendaftar sekolah di sekolah favoritenya. Harapannya semoga ia bisa diterima dan diperlakukan dengan baik di sana.

Drrtt drtt

Baru saja Kesya merebahkan tubuhnya di kasur empuknya, ponselnya tiba-tiba berdering, ternyata itu Doni.

"Halo ada apa Om?"

"Kamu ke jalan Mangga sekarang." Jawab Doni di seberang telpon.

"Ngapain ke sana Om? Kesya baru nyampe rumah juga capek tahu Kesya mau istirahat dulu." Keluh Kesya.

"Ini penting Kesya."

"Apaan Om?"

"Hassel kecelakaan dan mobilnya kebakar." Apa Kesya tidak salah dengar? Hassel kecelakaan?

"Ok Om Kesya ke sana." Dengan tergesa-gesa Kesya mengganti bajunya dan turun ke bawah. Akibat terburu-buru Kesya sampai terbalik memasang sepatunya tapi Kesya tak menyadarinya. Kesya berjalan meski dengan rasa tak nyaman di kakinya.

~~

Sesampainya di tempat kejadian Kesya melihat Doni dan Mawar sedang berbincang dengan polisi, Kesya pun menghampirinya.

"Gimana Tan?" Tanya Kesya dengan suara pelan karena Doni masih berbicara dengan polisi. Mawar mengode Kesya kalau pertanyaannya akan dijawab nanti. Setelah polisi pergi Kesya bertanya lagi.

"Gimana Om Haseel Om?"

"Kata polis Hassel diduga ikut kebakar sama mobil itu." Ucap Doni sambil menunjuk bangkai mobil yang sudah terbakar.

"Cepet amat matinya, tapi bagus deh Kesya gak perlu belaj___." Menyadari perkatannya Kesya langsung menutup mulutnya membuat Mawar dan Doni curiga.

"Gak perlu apa Sya?" Selidik Doni.

"Ehm bukan apa-apa kok Om."

"Jawab Kesya! Om gak mau kamu bohong."

"Gak perlu belajar caranya jadi psikopat." Doni dan Mawar sangat kaget dengan ucapan Kesya.

"Kesya becanda kali serius amat dah." Gurau Kesya.

"Oh kirain beneran."

"Ngga kok Om ya kali ponakannya Om Doni yang syantik unyu-unyu ini jadi psikopat ga cocok tahu."

"Iya iya Om percaya kok yaudah kita pulang yuk." Ajak Doni.

"Ehmm Kesya nantj aja deh pulangnya Om, Kesya mau jalan-jalan sebentar." Padahal Kesya ingin menemui David untuk membicarakan masalah ini.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang