MGIM-25

1K 43 0
                                    

Happy readding all

Di markas, Nathan benar-benar merasa sangat gelisah. Pikirannya kali ini hanya tertuju pada satu orang yaitu Kesya.

'Kok gue jadi gini sih? Mana si Kesya ditelpon gak diangkat-angkat lagi. Tu anak kemana sih ah. Aldo juga, ni bocah tengik jangan-jangan ngapa-ngapain Kesya. Ah mana mungkin, auto mati tu bocah ama Kesya.' Batin Nathan yang menarik rambutnya frustasi.

Beberapa saat kemudian, ia teringat akan alat yang diberikannya pada Kesya tadi. Secepatnya ia berlari menuju ruangan Alexa.

Brakk

Nathan membuka pintu dengan tidak santai sampai Alexa kaget karenanya.

"Bisa gak sih santai aja kalo masuk?! Nih minuman gue jadi tumpah kan ke baju gue!" Omel Alexa sambil mengelap bajunya dengan tisu basah.
"Kalo gue dirubungi semut tang___."

"Cepet lacak Kesya." Potong Nathan.

"H-hah? Ngapain?"

"Bawel lo! Cepet!" Kini giliran Nathan yang emosi.

"Iye-iye gak sabaran banget jadi orang!" Gerutu Alexa.

Setelah berhasil menemukan keberadaan Kesya, Alexa mulai angkat suara.

"Kok dia ada di situ? Ini kan gudang yang ada deket hutan. Dan kunci gudang itu ada di.. Lion? Eh tapi bukannya dia udah mati ya?" Ucap Alexa yang linglung sendiri menyebut nama Lion.

Nathan berpikir sejenak, ada keperluan apa Kesya ke sana?

"Kita susul Kesya." Putus Nathan lalu diberi anggukan oleh Alexa.

~♥~

"Bacot lo!" Dan terjadilah aksi saling serang menyerang.

Kesya dan anak buah eh mantan anak buah Lion, melawan masing-masing 5 orang. Dengan gampangnya Kesya dan pria itu mengalahkan lawan mereka.

Tapi, tidak sampai di situ, anak buah Lion masih berusaha menyerang mereka berdua dengan bekal pisau di tangan. Tapi hal ini tidak menjadi masalah besar bagi Kesya dan pria itu, karena mereka sudah biasa berhadapan dengan alat itu.

Saat anak buahnya sedang sibuk mengurus lawannya, Lion memisahkan diri di sela-sela mereka. Kesempatan ini ia gunakan untuk menghabisi Aldo.

Sreett..

Satu goresan berhasil melukai tangan Aldo dan membuatnya meringis kesakitan, tapia ia tidak punya tenaga untuk melawan.

Sreett..

Sudah dua goresan melukai tangan Aldo. Kesya masih belum menyadari kalau ia tak lagi melawan Lion.

Dan..

Jlep

Lion berhasil menusuk perut Aldo. Aldo hanya bisa mengerang mendapat perlakuan itu dari Lion.

Lion pun mengarahkan belatinya tepat di depan leher Aldo dan bersiap-siap memutus nadinya.

Tapi..

Bugh

Seseorang memukul pelipisnya hingga lagi-lagi ia mencium lantai.

"Bangsat!" Desis Lion kesal.

"Maju lo sini!" Seru Nathan meremehkan.

Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan, Lion memilih untuk melarikan diri karena anak buahnya sudah berguguran.

"LION!" Teriak Kesya dengan tangan terkepal dan hendak menyusulnya.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang