MGIM-44

659 32 3
                                    

Happy Readding bestii!
Bacanya jangan lompat-lompat dong:"

Selang beberapa detik terdengar lenguhan kecil yang keluar dari bibir mungil Leona. Kepalanya juga terasa pusing akibat obat bius tadi.

Perlahan ia mengerjapkan matanya dan..

"Lion?" Walaupun Lion tak menghadap padanya, tapi Leona tahu bahwa itu Lion.

"Kenapa aku diiket kek gini?!" Sentaknya.

"Hahaha Leona, Leona, kenapa lo bego banget sih? Mau-mau aja jadi pacar gue." Oke, Lion mulai menjalankan perannya. Walau dalam hatinya ia tak sanggup membuat kekasihnya sakit hati.

Leona pun menganga tak percaya mendengar ucapan Lion. Apa maksudnya ini semua?

"Padahal Kesya udah sering ngingetin lo supaya gak berlebihan sama gue. Tapi lo terlalu nekat buat suka sama gue. It's okay, itu tandanya gue berhasil bikin lo tunduk. Dan perlahan, gue bisa hancurin Kesya." Jelasnya lantang.

"M-maksud kamu apa?" Air matanya meluruh secara tiba-tiba tanpa menunggu persetujuan darinya.

"Gue cuma jadiin lo pacar buat perantara balas dendam." Jawabnya enteng tanpa memikirkan perasaan gadis yang masih resmi jadi kekasihnya.

Krekk

Hati Leona hancur berkeping-berkeping. Mengapa disaat ia sudah percaya sepenuhnya pada Lion, Lion membuat hatinya hancur?

"LO KETERLALUAN! LO BRENGSEK YON! GUE NYESEL PERNAH KENAL SAMA LO! KENAPA LO GINIIN GUE HAH?! Lo tegaa." Lirihnya di akhir kalimat. Sungguh menyesakkan dada.

"Lo pikir gue peduli gitu?" Dengan senyum miringnya Lion menatap Leona remeh.

Namun, dibalik senyum jahat itu ada hati yang juga sama retaknya. Hatinya juga sakit mengungkap fakta yang ada.

'Maafin aku Naa, aku terpaksa bilang itu semua. Aku pengenn banget bilang kalo itu cuman tujuan awal aku dan sekarang aku udah sepenuhnya sayang sama kamu, tapi nanti nyawa kamu bisa terancam Naa.'

"ARGHH! LO COWOK TERBANGSAT YANG PERNAH GUE KENAL! GUE BENCI LO! LEPASIN GUE SEKARANG!" Makinya meluapkan emosi yang memuncak di kepalanya.

'Jangan nangis Na, hapus air mata kamu. Jangan nangisin cowok brengsek kek aku.'

"Hahaha, puas banget gue liat lo tersiksa gini. Oh yaa, lo udah tahu rahasia terbesar Kesya belum?" Tanya Lion dengan ekspresi tengilnya.

"Gak usah aneh-aneh lo! Semua tentang Kesya gue tahu!"

"Masaaa? Yakin lo tahu rahasia yang ini?" Lion masih memancing-mancing Kesya.

"Kesya itu mafia loh, lebih tepatnya dia pemimpinnya." Lanjutnya.

Duar!

Bagai di sambar petir, Leona sungguh tak menyangka Kesya akan masuk ke dalam dunia kegelapan seperti itu. Kenapa semua kebenaran yang ia tahu sangat mengejutkan? Semuanya datang bersamaan. Kecewa? Tentu.

"Lo gak usah boong deh, mana mungkin Kesya jadi gituan. Kesya itu cewek kalem, cewek baik-baik." Bantahnya kekeh.

"Lo gak peka banget jadi orang ya. Lo gak sadar apa perubahan Kesya selama ini? Dari gayanya, cara bicaranya, dari semuanya? Kalo gak percaya lo tanya aja ke Nathan, Lucy, Alexa, sama Firly. Mereka anggota inti mafia yang dipimpin Kesya." Jelasnya tanpa beban.

"Haloo sahabatnya Kesyaa." Sapa Clara yang baru saja memasuki ruangan.

"Lo?"

"Kenapa? Kaget? Haha, selama ini kita kerja sama buat hancurin sahabat lo itu."

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang