MGIM-51

716 33 0
                                    

Happy readding all!

"Anda salah tuan Hassel yang terhormat. Malahan saya yang akan jadi malaikat maut anda." Balas Kesya dengan wajah datar.

DOR!

"ALDO!"

Clara yang masih setengah sadar, awalnya ingin menembak Kesya, tapi Aldo melihat niat Clara dan ia langsung saja melindungi Kesya. Jadi peluru itu mengenai dada kanan Aldo. Sontak semuanya terkejut atas apa yang baru saja terjadi.

Clara dengan susah payah menghampiri Aldo untuk meminta maaf. Tapi sayang, Kesya tak mengizinkannya mendekati Aldo barang satu jengkal pun. Bukan ini yang Clara mau, kenapa harus Aldo yang kena?!

"PERGI LO!" Kesya mendorong Clara kasar hingga ia terjatuh.
"INI SEMUA GARA-GARA LO SIALAN!" Clara pun takut melihat amarah Kesya.

"Hey, do you hear me?" Kesya mencoba mengajak Aldo berbicara selagi Firly dan Alexa mengeluarkan peluru dari dada Aldo. Mereka cukup mengerti mengenai hal-hal medis seperti ini.

Plak!

Lucy pun menampar Clara secara tiba-tiba. Panas, itulah yang dirasakan Clara di pipinya.

"Lo?!"

"Berani lo ngomong sekali lagi, gue sobekin mulut lo." Ancam Lucy datar. Ingin sekali ia membunuh Clara sekarang juga, tapi ia ingat dengan perkataan Kesya agar tidak kelepasan membunuh Clara, karena dia bagian Kesya.

"Kenapa kamu ngelakuin itu Do? Kenapa?!" Kesya tak ingin kehilangan orang yang ia sayang lagi. Ia tak siap!

"I'm okay baby. Maafin aku kalo aku gak bisa jaga kamu lagi nanti."

"Apa sih?! Kamu gak boleh ngomong kek gitu, aku gak suka!"

Kesya pun berdiri dan berbalik menghadap Clara dan Hassel dengan sorot mata tajam. Mereka harus mati! Kesya mengeluarkan belatinya dan kembali menyerang Hassel.

Tanpa babibu lagi, Kesya menusuk mata Hassel hingga darahnya mengenai wajah Kesya.

"Eh Astagfirullah! Ngeri anjir!" Umpat Juan melihat Kesya dengan entengnya menusuk mata Hassel.

Clara yang tak terima Kesya memperlakukan Daddynya seperti itu, menghampiri Kesya dengan membawa pisau lipatnya. Namun Kedya mendorongnya dengan kasar hingga ia terjatuh lagi. Tak ia sangka, Kesya kalau sedang marah memang tak bisa dilawan.

Sementara Kesya masih menatap Clara, Hassel membogem Kesya hingga sudut bibirnya berdarah.

"Stupid!"

Krekk!

Kesya memutar tangan Hassel hingga berbunyi.

BUGH!

BUGH!

Srett..

"ARGHH!"

Srett..

"Gue gak nyangka Kesya bisa sesadis itu." Gumam Gryson yang terdengar di telinga mereka.

Tubuh Hassel kini jauh dari kata sempurna, seluruh badannya terselimuti darahnya sendiri. Jari-jari tangan dan kaki yang sudah Kesya potong namun masih menggantung dan luka-luka sayatan yang memenuhi tubuh Hassel.

"DADDYYY!" Clara menangis histeris tak kuat melihat kondisi Hassel yang tragis. Ia ingin menolong, tapi tangannya ditahan oleh Lucy dan Nathan, jadi ia tak bisa berbuat apa-apa selain menangis.

"Udah lihat kan gimana kejamnya Kesya? Berikutnya giliran lo yang disiksa sama Kesya." Ucap Nathan terkekeh melihat wajah ketakutan Clara.

Srett..

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang