MGIM-55

698 35 4
                                    

Happy readding!

BOOM!

BOOM!

BOOM!

"AARRGHHHH! TOLONGG!"

"TOLONGG!"

Suara ledakan yang terjadi di mansion Kesya membuat anggota Death Bloods yang berjaga kalang kabut. Bagaimana tidak, mansion Kesya yang berdiri dengan kokohnya kini hampir seluruhnya rata dengan tanah. Terlebih, Kesya masih berada di dalam sana bersama Nita dan Rara.

Kemungkinan sangat kecil untuk mereka dinyatakan selamat.

Di balik kejadian ini, ads seseorang yang tengah tersenyum senang melihatnya.

"Stupid!" Desisnya kemudian pergi dari balik pohon tempat ia berdiri.

"H-halo Tuan, pengeboman terjadi di mansion Qu_."

"LALU BAGAIMANA KEADAAN KESYA?!"

"Mereka masih berada di dalam mansion, kemungkinan besar mereka sudah ti_."

"DIAM KAU! JANGAN PERNAH KAU SEBUT KATA ITU!" Marah David yang berada di sebrang telpon.

Ia tak rela jika Kesya pergi secepat ini, rasanya ia gagal menjaga Kesya. Ia lalai, ia bodoh, harusnya ia tak kecolongan seperti ini.

"CARI MEREKA SAMPAI KETEMU!"

"Ba-baik Tuan."

~♥~

David dengan raut paniknya pergi menuju ruangan Rean untuk memberitahu kejadian yang menimpa Kesya.

Brak!

Dengan kasarnya David membuka pintu tersebut hingga Lion yang sedang mengunjungi Rean merasa jantungnga ingin lepas dari tempatnya.

"Kenapa lo?!" Sinis Rean emosi, bisa-bisanya bikin kaget orang.

"Kesya Yan, Kesyaa!"

"Kenapa dia?"

"Ada pengeboman di mansionnya, dan Kesya masih ada di dalam sana."

Deg!

Lagi-lagi kabar menejutkan ini membuat perasaan tak nyaman.

"Jangan ngaco deh! Siapa juga yang berani ngebom mansion Kesya, lo tahu kan gimana ketatnya penjagaan?"

"Gue serius Rean!"

"Anak-anak udah tahu?"

"Gue gak tahu."

Segera Rean mengambil ponselnya yang terletak di nakas, kemudian mengabari Nathan tentang kejadian ini.

"Lion, kamu kasih tahu Leona sama yang lainnya. Saya sama Rean akan pergi ke mansion Kesya."

"O-oke."

Tanpa memikirkan rasa sakit yang melanda tubuhnya, Rean melepas paksa selang infus dari tangannya dan membiarkan darah segar mengalir di punggung tangannya.

Lion juga bergegas ke ruangan Aldo untuk memberitahu kabar buruk ini.

Brakk!

Lagi-lagi pintu dibuka kasar oleh Lion, membuat mereka menatap Lion dengan tajam.

"Mansion Kesya dibom." Ucapnya to the point.

"APA?!" Leona langsung saja memekik tanpa memikirkan kondisi telinga orang di sekitarnya.

"Dan Kesya masih di dalam mansion itu." Lanjutnya.

Setelah kata itu, barulah Aldo menunjukkan respon. Ia juga melepas paksa selang infusnya.

My Girlfriend Is Mafia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang