HEYYO WASS UP GUYS
WELCOMEBACK TO MY STORY
KARENA UJIAN GUE UDAH SELESAI OK CUSS LANJUT BACA CERITANYAA YAH
MOGA" SUKAA DAN HRS INGET! TYPO BERTEBARAN HEHE
•
•
•
I hope you like itDi dalam kelas, Aldo memerintahkan Leona agar duduk di tempat lain karena ia ingin duduk bersama Kesya.
"Aldo ngapain?" Sinis Kesya.
"Mau ijab qabul, ya mau duduk sama lo lah pake nanya lagi." Celetuk Aldo.
"Yee kalo itu mah Kesya juga tahu kaliii. Maksud Kesya tuh ngapain Aldo duduk di sini?"
"Selagi Nathan tidak ada di sini biarkan daku duduk mendampingimu di sini sayangg."
"Aaaa sayaaangg gemesh deh pen cabut nyawanya." Gurau Kesya membuat mata Aldo membulat sempurna. Dengan cepat Aldo memegang kening Kesya.
"Lo sehat kan? Kok tiba-tiba ngomong gitu?"
"Kesya sehat kok. Kenapa? Aldo takut yaaaa xixi." Kekeh Kesya pelan.
"Gue takut? Cih, jelas lah." Sekali lagi tawa Kesya lepas hingga seisi kelas memandangnya dengan berbagai tatapan.
"Gini nih kalo dunia serasa milik berdua mah sahabat sendiri dilupain." Ucap Leona yang sengaja berjalan di samping Kesya sambil melihat ke arah lain.
"Jomvlo diem ae dahh." Sahut Juan.
"Gak apa-apa jomblo tapi gue happy dari pada elu, jomblo tapi gegana hahahaha." Ejek Leona.
"Ih kok lu tau sih?" Tanya Navaro cekikikan.
Karena tidak terima, Juan menjitak kepala Navaro dan berujung dengan kejar-kejaran ala sinetron India.
"Kalian ganggu banget sih mau gue jotos atu-atu? Kalo tahu gini mending si Nat___." Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Gryson sudah membekap mulut Aldo hingga membuat Kesya dan Leona bingung. Sedangkan Alan memasang tampang kaget yang tidak dapat disembunyikan mebuat Kesya dan Leona semakin curiga melihat kelakuan mereka.
"Ehh Grysonnn lepasin Aldoo ih tuh liat Aldo gak bisa napass. Kalo Gryson gak mau lepasin Aldo, Kesya gigit ya? Satu... dua... ti__."
"WOII WOII WOII!! ADA BERITA PENTUNG GAESSS." Teriak Kenzi yang baru datang.
Kek monyet kehilangan maknye😂🤣
"Pentung apaan pe'a." Protes Alan
"EH MAAP BANG BOS, PENTING MAKSUDNYA." Balas Kenzi dengan nada suara yang masih belum normal.
"Paan sih lo tereak-tereak gak jelas. Lo pikir ini hutan? Ohh lo udah berubah wujud jadi Tarzan ya? Tapi lebih gantengan Tarzan yang asli tuh menurut gue haha." Ejek Zayn si ketua kelas.
"Yee yang ada dia iri liat gue."
"Serah lo dah yaudah sono-sono pergi. Bosen gue liat muka lo yang pas-pasan."
"Buset. Yaudah ok berarti lo gak mau denger beritanya? Yaudah gue mau tidur bye." Ucap Kenzi kemudian berjalan menuju bangku guru lalu mengangkat kakinya ke atas meja dan mulai memejamkan matanya.
Zayn selaku ketua kelas, merasa tidak suka melihat Kenzi bertingkah seperti itu apalagi di meja guru. Jika ada guru yang datang bisa abiss dia.
"Woi! Enak bat ya lo duduk di sana. Turunin kaki lo sekarang sebelum guru ada yang dateng." Tegur Zayn.
Sebenarnya Kenzi mendengar semua ucapan Zayn, tapi karena ia tahu bahwa sekarang jam kos, ia memilih mengabaikan ucapan Zayn.
"Lo denger gue ngomong gak sih? Baku bunuh yok?" Geram Zayn. Karena kekesalannya memuncak dan Kenzi tak kunjung beranjak dari sana, terpaksa ia harus turun tangan untuk menghadapi manusia jenis Kenzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Mafia (END)
Teen FictionSEBELUM BACA... ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU YA PLAGIAT JAUH-JAUHH HUSS Seorang gadis lugu dan polos yang menjadi korban bullying di sekolahnya hingga keluarganya tewas dibunuh oleh orang yang sangat sangat ia kenal dan membuat rasa kebencian muncul...